Ketika dokter pertama kali memberikan vonis anakku microsefali dan berdampak global development delayed. Pertanyaan pertama yang terlintas di benakku adalah apakah dia bisa tumbuh normal?
Dokter menjawab dibeberapa kasus ada anak dengan microsefali
prestasinya bisa seperti anak normal lainnya. Bagiku jawaban ini seperti
mendapatkan angin surga, memotivasiku untuk berjuang agar anakku kemampuannya
meningkat seperti anak normal.
Tidak mudah untuk menerima diagnosis ini, sedih pasti, tetapi
harus bisa mengontrolnya dan focus pada solusi bagaimana agar anakku
perkembangannya semakin baik.
Apa itu microsefali?
Microsefali berasal dari bahasa Yunani, “micro” berarti kecil dan
“kephale” berarti kepala. Microsefali merupakan suatu kondisi medis yang langka
karena terjadi pada 2-12 bayi dari 10.000 total jumlah kelahiran.
Microsefali terjadi karena adanya abnormalitas pada perkembangan
otak janin selama di dalam kandungan atau berhenti berkembang setelah
lahir ditandai dengan ukuran kepala yang lebih kecil dari rata-rata
bayi baru lahir atau anak-anak.
Hal ini dapat mempengaruhi perkembangan otak seperti
penurunan kapabilitas intelektual. dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Kapan Microsefali terdeteksi?
Pada umumnya microsefali dapat terdeteksi sejak dalam kandungan
melalui usg ketika akhir trimester kedua atau awal trimester ketiga kehamilan.
Microsefali bisa juga terdeteksi setelah bayi dilahirkan
melalui sejumlah gejala kemudian untuk menegakkan diagnosis biasanya dokter
akan melakukan pengukuran lingkar kepala beberapa jam setelah bayi
dilahirkan, kemudian dibandingkan dengan rata-rata ukuran normal bayi seusianya
(31,5-36,2 cm untuk perempuan dan 32-37 untuk laki-laki)
Untuk kasusku, aku baru mengetahui anakku microsefali, saat usia
15 bulan setelah sebelumnya anakku berat badannya tidak naik-naik
selama tiga bulan berturut-turut di Posyandu hingga kartu KMS (Kartu Menuju
Sehat) selalu berada di garis kuning.
Petugas Posyandu menyarankan aku membuat surat rujukan di
Puskesmas, untuk pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit yang peralatannya
lebih lengkap di kota kami.
Penyebab Mikrosefali
Ada beberapa factor penyebab mikrosefali diantaranya factor
genetic yang diwariskan dari orang tua ke anak, infeksi virus zika yang
penularannya melalui gigitan nyamuk. Infeksi selama kehamilan dapat menyebabkan
kerusakan pada perkembangan otak janin, paparan zat kimia berbahaya seperti
alcohol, narkoba, radiasi, paparan asap rokok. serta malnutrisi selama
kehamilan terutama kurangnya asupan nutrisi penting seperti asam folat.
Untuk kasusku, sejujurnya aku nggak paham kenapa anakku bisa
microsefali, keluargaku dan suami tidak memiliki riwayat microsefali jadi sudah
pasti ini bukan factor genetik.
Aku tidak minum alcohol, narkoba. Selama kehamilan juga rutin
control ke dokter kandungan, dokternya juga tidak ada komentar apapun
selama kehamilan serta rutin diresepkan folat.
Jika penyebabnya asap rokok, aku rasa masih sulit untuk
menghindari asap rokok di ruang publik, tapi suami kawanku yang perokok saja
anaknya sehat Alhamdulillah.
Pertanyaan Awal Observasi Microsefali
Untuk mengumpulkan informasi bagaimana anakku bisa terkena
microsefali, dokter menanyakan beberapa hal sebagai berikut
Melahirkan normal atau operasi Caesar?
Anak langsung menangis setelah lahir atau tidak?
Apa pernah kejang?
Berapa berat badan sewaktu lahir?
Berapa lingkar kepalanya sewaktu lahir?panjangnya?
Sudah bisa apa saja? Berjalan? Berdiri ?
Kemudian akan dilakukan pengukuran lingkar kepala
anak dan dibandingkan dengan rata-rata ukuran normal kepala
anak/bayi seusianya.
Diagnosis Microsefali
Dari hasil observasi, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang,
seperti tes darah, tes urin, USG kepala, CT Scan, MRI
Pada kasus anakku, dia melakukan tes darah dan CT scan kepala.
Hasil tes darahnya menunjukkan kurang zat besi dan semua rata-rata kurang
dibandingkan dengan hasil kandungan darah seharusnya. Dari CT scan
kepala menunjukkan jika anakku memiliki ukur lingkar kepala kecil di
bandingkan anak seusianya atau lebih dikenal dengan istilah medis sebagai
mikrosefali.
Pengobatan Mikrosefali
Pengobatan mikrosefali disesuaikan dengan penyebabnya, jika disebabkan
craniosynostosis perlu dilakukan prosedur operasi untuk memisahkan tulang yang
menyatu di tengkorak bayi.
Mikrosefali dengan kondisi lain, belum ada pengobatan khusus.
Dokter akan menyarankan terapi tergantung kebutuhan anak.
Beberapa anak yang divonis mikrosefali akan memiliki penyakit
epilepsy (kejang tanpa demam)
Pada kasus anakku dia memiliki riwayat kejang demam, hanya sekali
tapi parah sehingga kemampuan berbicaranya hilang. Untuk memastikan dia
memiliki epilepsy atau tidak kami melakukan EEG. Dan Alhamdulillah tidak ada
potensi epilepsy.
EEG |
Anakku makannya sekarang sudah mulai banyak, tetapi pupnya akan
banyak juga sesuai yang dia makan. Dari usia 15 bulan anakku berat badan tidak
naik-naik selama tiga bulan, dan cenderung tidak merasa lapar, sehingga sering
diresepkan lacto_b diminum sebelum makan, baru dia merasa lapar.
Berat badan tidak naik selama 3 bulan |
Saya baru tahu soal microsefali ini, Mbak. Dan ternyata cara penangannya disesuaikan dengan diagnosanya ya, Mbak.
ReplyDeleteAlhamdulillah buah hatinya tidak ada gejala epilepsi Terus berat badan dan nafsu makan sudah meningkat. Sehat terus ya, adek...
Alhamdulillah jika tidak ada risiko epilepsi ke depannya ya Kak. Semoga terapinya lancar dan dimudahkan segala proses pengobatannya untuk si adek.
ReplyDeleteAku baru denger istilah ini bun. Ternyata bisa ada penyebab lain ya padahal lahir sehat. Semangat ya adek berobatnya. Semangat juga buat ibunya. Semoga dimudahkan jalannya oleh Tuhan
ReplyDeleteSemangat selalu kak.
ReplyDeleteInsyaallah terus akan membaik ya untuk si kecil sebagaimana yang diharapkan.
Jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan ya kak
Aku pernah baca tentang microsefali ini, tapi kejadian di Brasil. Di sana ada virus yg bayi-bayinya banyak yg lahir microsefali. Baru tahu namanya virus Zika. Semoga putranya mbak Khairah dapat penanganan prima yah. Tinggal menjaga tumbuh kembang fisik dan intelektualnya untuk masa depan aja. Engga perlu dicari penyebabnya juga, karena kita juga engga tahu sebabnya apa...Semangaaat mendampingi putranya yah...
ReplyDeleteSemoga si kecil tersayang tumbuh besar dalam keadaan baik sesuai harapan Mba dan keluarga ya. Semoga seluruh proses terapinya berjalan lancar. Aamiin.
ReplyDeleteAku baru tahu ada istilah ini mbak. Ternyata bisa diketahui sejak dalam kandungan ya. Semoga keadaannya semakin membaik mbak. Semangat terus mbak.
ReplyDeleteAlhamdulliah. Sehat-sehat terus dan lancar terapinya. Saya yakin, orang tua pasti bakal memberikan terbaik. Dari artikel ini pula saya baru tahu terkait microsefali ini (Talif)
ReplyDeleteSemoga ananda sehat terus selalu mbak. Terima kasih sudah mau sharing informasi, dan ini bisa sangat bermanfaat bagis emua orang. Informasi seperti ini memang layak disebar luaskan.
ReplyDeletePernah lihat kalau gak salah ada juga yg sudah dewasa ya kak, cuma waktu itu gak tau namanya ternyata microsefali.
ReplyDeleteSemoga kondisi anaknya semakin membaik ya kak
Semoga si adek sehat dan tumbuh kembang bisa optimal yaa mba, sehat-sehat dan semangat juga buat mba dan suami
ReplyDeletePeluk jauh dulu ya mba. InsyaAllah semoga segala ikhtiar dalam membersamai si kecil bisa membuahkan hasil ya untuk.tumbuh kembangnya
ReplyDeleteBaru dengar tentang ini
ReplyDeleteSemangat ya mbak
Semoga ananda senantiasa diberi kesehatan dan bisa tumbuh dengan optimal
Terima kasih, ka.. sudah berbagi di blog.
ReplyDeleteSemoga ananda senantiasa sehat dan menunjukkan banyak kemajuan dari berbagai fisioterapi yang dilakukan.
Semoga si kecil tetap sehat ya kak meski mengidap microsefali ini. Beruntung kakak mengetahui sejak awal dan petugas kesehatan jg sigap melakukan penanganan. Jd ga sampe timbul masalah baru.
ReplyDeleteMbaaanya keren banget masyaallah. Sehat selalu buat mbak dan si kecil. Makasih juga mbanya udah berbagi pengetahuan soal microsefali yang ternyata penyebabnya ada banyak ya. Aku cukup kaget karena asap rokok juga termasuk di dalamnya. Terus mikrosefali ini bisa terdeteksi sejak janin dalam kandungan ya mba
ReplyDeleteselain berbagi pengalaman juga turut berbagi ilmu pengetahuan yg bisa dipelajari bahkan diterapkan secara langsung kpd penderita, luar biasa kak, semangt utk kesembuhan si kecil ya,
ReplyDeleteSemoga lekas sehat ya Ade. Insyaallah ada mukjizat Allah yg akan mempercepat kesembuhan buah hatinya ya mba. Terapai yg sudah dijalani selama ini semkga berdampak cepat untuk bush hatinya. Semangaaat.
ReplyDeletesemoga sehat terus anaknya ya, mbak. saya kayaknya pernah dengar mikrosefali ini tapi baru ngerti sekarang penyakitnya gimana. terima kasih sudah berbagi
ReplyDeleteya Allah mba.. saat ini bagaimana perkembangan terapi2 anaknya? semangat selalu ya untuk bunda dan buah hatinya.. semoga Allah mudahkan pengobatannya, Aamiin..
ReplyDeleteBaru tahu tentang microsefali ini mbak. Semoga si kecil bisa diterapi ya mbak serta bs tumbuh menjadi anak sehat dan normal seperti yg lainnya. Semangat ya mbak...
ReplyDeleteSebelumnya cuma pernah lihat penyakit kepala besar atau macrosefali ya namanya? Dan baca ulasan ini baru tahu jg ternyata ada penyakit microsefali. Penyakit ini ternyata juga bisa muncul pada anak karena terkena paparan rokok ya Mbak, tapi emang belum diketahui penyebab pastinya ya? Tapi syukurlah kalau dokter bilang masih ada harapan buat penderita microsefali untuk tumbuh normal. In syaa Allaah semoga si Adek juga bisa tumbuh normal seperti anak-anak lainnya. Aamiin yaa Rabb. Tetap semangat juga buat ibunya^^
ReplyDelete