Monday, 17 November 2014

Ayah Idolaku

Aku, ayah dan mama ketika wisuda lokal teknik UNSYIAH tahun 2006


 Ayah idolaku dari dulu hingga kini. Ayah mengajarkan kami banyak hal tanpa membedakan anak lelaki dan anak perempuannya. Ketika aku malas makan, pasti ada ayah yang akan memasakan sepiring nasi goreng buatannya sendiri atau buah yang dia kupas sendiri yang kemudian disodorkan atau disuapkan langsung ke mulutku walau pada saat itu usiaku sudah 20 tahun. Membesarkan lima anak perempuan dan seorang anak lelaki tentulah tidak mudah. Tapi ayah selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi kami. Di hari ulang tahunmu tepat tanggal 12 November ini, doaku  agar kau selalu  sehat dan bahagia.  Terima kasih untuk segalanya. 
I love you.



“Foto ini untuk memperingati Hari Ayah Nasional dan diikutsertakan dalam Lomba Foto Blog “Aku dan Ayah” di Surau Inyiak”

Friday, 14 November 2014

Sakit Mata Sekeluarga

Sudah hampir seminggu di rumah pada sakit mata. Dimulai dari bapak mertua kemudian ibu mertua, habis tuh suami, lalu si kecil Shidiq, aku kemudian Vinka. Penyebaran sakit mata memang cepat bisa lewat udara atau tatap mata langsung dengan si penderita.
Sakit matanya beda-beda lagi kalau bapak  gejala sakit matanya hanya merah di kornea mata, ibu mertua merah di kornea mata dan bengkak, shidiq merah di pelupuk mata dan banyak kotoran matanya. Suami merah pada kornea mata dan gatal. Aku  sebelah mata bengkak, merah dan gatal. Vinka merahnya cuma di pelupuk mata saja.
Hari pertama sakit mata tuh, mukaku jadi kaya korban KDRT karena mata yang bengkak  sebelah mata, aku cuma sakit mata sebelah aja karena mata yang satu segera dikasih obat mata walaupun belum terinfeksi.
Kami mencoba berbagai obat mata untuk penyembuhannya bapak mertua dan ibu dengan obat tetes mata, , suami, aku, vinka dan shidiq dengan obat mata salep. Memang ada alternatif penyembuhan alami untuk mata merah, bengkak dan gatal yaitu dengan menggunakan bawang putih yang sudah dikupas, dicuci dan dipotong sedikit kemudian dioleskan hanya pada bagian  bawah kelopak mata seperti eye liner hasilnya makyuss perih banget sampai keluar air mata tapi kemudian mata jadi enakkan.
Sering-sering dikompres dan dicuci dengan air ternyata efektif loh untuk mengurangi rasa gatal dan peradangan.
Oya, untuk mencegah penularan karena kami menggunakan salep mata yang sama. Salep  dioleskan pada cotton bud baru dioleskan pada mata yang sakit
Vinka dan Shidiq paling cepat sembuhnya  karena begitu kelihatan merah langsung dikasih salep dan kami juga menjaga jarak dengan Vinka dan Shidiq jangan sampai tertular lagi. Setiap kami berinteraksi dengan si kecil kami menggunakan kacamata hitam
Alhamdulillah seh sekarang mataku tinggal merah dikit aja. Hikmahnya sakit mata, jadi  lebih bersyukur banget diberi mata yang sehat, bisa membaca, melihat dan beraktivias seperti biasa lagi.t

Monday, 3 November 2014

You Are The Best Mom

Keluargaku



Mamaku bukan seorang sarjana,  dia hanya lulusan sekolah kejuruan ketika dilamar oleh ayah. Cita-citanya untuk bekerja setelah selesai sekolah tak mendapat restu dari ayah, aku suka lupa  apa alasan ayah melarang mama bekerja tiap kali mama bercerita perihal  itu.
Mamaku mungkin bukan ahli masak tapi aku tahu akan selalu tersedia makanan untuk kumakan yang dimasak oleh mama untuk aku dan saudara-saudaraku.  Teringat dulu  tak jarang kami protes kok menunya itu selalu. Kasihan mama mukanya akan berubah menjadi sendu jerih payahnya memasak tak kami hargai” Maafkan kami Ma”
Kenyataan hidup mengharuskan Ayah dan Mama mengambil keputusan yang sulit demi kelangsungan hidup kami. Ayah harus memilih mau untuk bertugas di Kalimantan atau pensiun dini.
Aku tahu ini pasti keputusan paling sulit yang mereka ambil karena sejak hari itu aku, Mama dan saudara-saudaraku tinggal di Bandung sedangkan ayah bertugas di Kalimantan. Hanya saat libur sekolah tiba Mama bisa mengunjungi Ayah di Kalimantan.
 Aku tak bisa mengingat tiap berapa bulan ayah  mengunjungi kami,  tapi aku ingat, tukang pos  begitu berjasa dan dinanti oleh kami untuk mendapat kabar berita dari ayah dan juga telepon interlokal dari ayah  yang diakhir pembicaraannya selalu berpesan pada kami jangan  nakal.
****
Mengurus enam orang anak, dengan enam karakter, sifat dan usia yang berbeda tentu saja tidak mudah. Apalagi jika harus mengurusnya seorang diri. Belum lagi pekerjaan rumah tangga lainnya yang juga harus dikerjakan, belanja, memasak, mencuci, setrika, membersihkan rumah dan masih banyak lagi.
Semua harus dikerjakannya seorang diri karena sulit  sekali mendapatkan seorang pembantu rumah tangga yang bisa dipercaya (Beberapa pembantu membawa serta barang-barang kami tanpa izin  ketika pulang kampung, ada juga  pembantu ketika kami minta pertolongannya seperti mencuci baju dia meminta upah lagi, tentu saja tanpa sepengetahuan mama)
 Terbayang betapa lelahnya Mama mengurus ini itu sendiri. Belum lagi jika diantara kami ada yang beratem. Membuat heboh satu rumah dengan teriakan kami yang tentu saja membuat sakit kepala.
“Mama pilih kasih” sering kata-kata itu terucap dari mulut kami jika salah satu dari kami tidak dibela ketika bertengkar atau ketika mama terkesan menganakemaskan salah satu dari kami.  Yang tentu saja membuat Mama sedih. “ Nanti kalau kamu jadi ibu baru kamu ngerti.”
*****
Sekarang aku sudah menikah dan menjadi seorang Ibu. Mama  masih tetap setia dalam setiap langkahku. Ketika aku hendak melahirkan pasti ada Mama dan Suami di sampingku. Ketika Suami tugas di luar kota, rumah Mama pasti tempat pertama kutuju sambil menanti suami kembali dari tugasnya.
Sehari, sebulan, setahun rumah Mama menjadi saksi  penantianku menunggu suami pulang dinas di luar kota dan luar negeri. Mama dengan setia membantuku menjaga dan merawat anak-anak ketika Suami tak ada.
Tergiang kembali kata-kata itu”Nanti kalau kamu jadi ibu baru kamu ngerti”  Kini aku mengerti makna  kata-kata itu. Berat ternyata menjadi seorang ibu. Tugas rumah tangga yang tiada henti. Anak rewel  tak henti, selalu minta dimengerti dan diperhatikan karena tak paham betapa  tubuh ini lelah  setelah bekerja mengurus ini dan itu seharian agar semua anggota keluarga merasa senang.
Aku tak bisa bayangkan hidupku tanpamu Ma. Andai waktu bisa diputar lagi . Aku berjanji akan menjadi anak baik dan tak membuatmu bersedih hati. Tapi waktu lalu tak bisa kembali. Aku hanya bisa meminta maafmu Ma, atas semua kesedihan  dan luka yang kuciptakan. I love you, you are the best mom.



Artikel  ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan: Hati Ibu Seluas Samudera

Main Game Lebih Seru dengan Promo Spesial Top Up di BRImo

  “Jika anak anda suka bermain game, jangan dulu dimarahi. Selama aktivitas yang dilakukan belum berlebihan dan penuh pengawasan, bermain ga...