"Bodoh kali, itu pagarnya belum diwarnai."
"Ayo warnai terus kalo nggak nanti mama tinggal yaa."
Ngeri-ngeri sedap dengar komentar orang tua yang anaknya ikut lomba mewarnai kemarin. Sampai ngatain anak sendiri bodoh, yaa ampun tega banget yaa. Nggak tau apa yaa dia, kata-kata adalah doa.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU-YotCz8CPYlcvAo-bgreOwGL1aaEW3eT4BWbrHFwGdovi2XkZV4g_GPB0MruG4E6m_bgt4avg_HwnMF5RanCgTwUmP-WTayAF0GV1dr6bCDSQTACM3oL5a5e-0naJW-DH-L8fwdhUTQ/s1600/IMG_20150816_150850.jpg) |
Kakak Vinka baru selesai mewarnai, foto dulu sebelum dikumpul |
Lomba mewarnai mungkin untuk sebagian orang tua akan mengangap itu adalah hal yang mudah. Sehingga ketika anak tidak menyelesaikan kertas gambarnya untuk warnai kata-kata ajaib pun keluar. Padahal belum tentu ketika kertas gambar itu diberikan pada orangtua, orangtuanya mampu mewarnai dengan baik dan menarik.