Wednesday 25 September 2013

Rainbow (Akan Selalu Ada Kesempatan Kedua)

Judul buku : Rainbow (Akan Selalu Ada Kesempatan Kedua)
Penggarang: Eni Martini
Penerbit     : PT. Elex Media Komputindo
Tebal          :201 halaman


Novel Rainbow karya mbak Eni Martini ini menceritakan mengenai kehidupan rumah tangga Akna dan Keisha yang penuh cinta dan sangat bahagia, keluarga kecil yang sempurna. Namun, kebahagiaan mereka berubah dratis ketika Akna mengalami kecelakaan fatal yang menyebabkan kakinya diamputasi tepat diperayaan setahun pernikahan mereka.
Akna yang dulunya romantis, hangat dan selalu melindungi Keisha. Berubah  sikapnya menjadi monster yang menakutkan bagi Keisha. Konflik timbul karena  "dirumahkannya"  Akna dan perubahan  dratis sikapnya   tidak hanya pada Keisha tapi juga menyebabkan pembantu mereka Yanti sampai  minta berhenti, penasaran? baca aja novel Rainbownya dijamin nggak bakal nyesel.

Dari segi cerita, novel ini ceritanya begitu mengalir membuat aku hanyut dalam ceritanya. Banyak pesan moral yang bisa kita dapat dari novel ini.

  1. Pentingnya menjaga tali silahturahmi.
  2. Nggak ada yang nggak mungkin ketika sungguh-sungguh dalam berusaha dan berdoa.
  3. Cara menyingkapi takdir
  4. The power off positive thingking and survive
  5. Dan pesan ini yang paling menggena buatku :"Walaupun  kita ibu rumah tangga kita harus punya penghasilan tetap sendiri, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi nanti pada rumah tangga kita. Yang mengharuskan seorang istri mengambil alih posisi suami sebagai tulang punggung keluarga".
Dua jempol deh buat penulisnya yang bercerita dengan cukup detil cara menjalankan bisnis yang digeluti oleh Keisha dan Emi. (mungkin kalau aku punya modal aku juga mau buat boutique kaya gitu ah).Dan juga cukup detil memaparkan cara membuat"Ratatoulle au Micro Ondes" bikin pengen eksperimen masak.
Aku sangat menikmati potongan lirik yang ada dibuku ini, semua lagu favoritku, berasa penulisnya lagi nulis tentang aku he...3x (ge er).
 Tapi novel ini juga nggak luput dari kekurangan:
  1. Tidak adanya daftar isi, mungkin mbak penulisnya nggak mau novelnya dibacanya loncat-loncat, makanya nggak dibuat daftar isi.
  2. Masih terdapat salah ketik, dan juga serangan "nya", di dalam kalimat "Akna terduduk lemas, kemarin dokternya menghubunginya ke ponsel".
  3. Aku nggak suka Emi dan Dimas dah tidur bareng belum resmi nikah (hal 146), padahal ini bisa jadi novel Islami  walaupun tokohnya nggak berjilbab karena banyaknya pesan moral yang bisa didapat dari novel ini.

Novel ini cocok sebagai hadiah untuk penganten baru yang mikirnya masih yang indah-indah aja, supaya bisa lebih melihat pada kenyataan :).
Cover bukunya bagus, anakku sampai penasaran sama isi bukunya, walaupun dia belum bisa baca.





(Pergi kondangan telat, pengantennya dah ganti baju biasa, lagi nanggung baca rainbow jadi kemana-mana pergi tetap dibawa novelnya, mumpung pelaminannya lagi kosong enak neh kalo sambung baca lagi)

Monday 2 September 2013

Pencapaian di usia 30

Mengapa harus takut tambah usia? salah satu iklan di TV membuatku merenungkan apa yang telah kuhasilkan setelah berumur 32 tahun sekarang ini.
Waktu kecil cita-citaku ingin jadi professor, menciptakan banyak hal baru, berbagi dengan sesama, orang memandangku bukan karena body, atau face, tapi lebih kepada brain.
Tapi jalan hidup berkata lain, setelah lulus dari jurusan Arsitektur UNSYIAH, aku bekerja di salah satu NGO sebagai junior planner membuat buku rencana tata ruang desa setelah tsunami beserta masterplannya. Setelah habis kontrak kerja aku diterima bekerja sebagai field research, meneliti mengenai tingkat kepuasaan terhadap rumah bantuan yang diberikan setelah tsunami hingga meneliti dan menggumpulkan data mengenai desa yang bangkit dan yang belum bangkit setelah tsunami. Terakhir aku bekerja di konsultan sebagai drafter kadang-kadang jadi arsiteknya juga. Setiap pekerjaan mempunyai tantangan masing-masing, tapi aku menikmatinya
Di tahun 2009 aku menikah, dan mempunyai anak, aku berhenti bekerja dan memutuskan untuk fokus jadi ibu rumah tangga. Jujur kukatakan diantara pekerjaan yang pernah ku lakoni jadi ibu rumah tanggalah yang terberat. Apalagi menggurus anak-anak itu adalah tantanggan paling berat.
Kenapa menggurus anak  merupakan tantangan terberat, karena anak hasil buah cinta, anak harta yang tak ternilai, dia meniru setiap gerak dan tindak tanduk orang tuanya. Ketika aku lelah dan masih ada sedikit pekerjaan dikantor aku masih bisa nyenyak tidur dan menyambung pekerjaanku esok harinya. Tapi ketika aku lelah tapi anakku sakit, aku tak bisa menggabaikannya begitu saja, aku tak bisa tidur nyenyak, aku menjaganya hingga dia sembuh.
Anakku Sumber Inspirasiku
Aku mempunyai dua orang anak, Vinka Azzahra (3,8thn) dan Firaz Asshidiq(1,5 thn), Vinka rajin sekali bertanya ini dan itu yang terkadang pertanyaannya membuatku kewalahan dan menggunakan bantuan mbah google untuk menemukan jawabannya, Seperti kenapa telur puyuh ada titik-titiknya, Kenapa tangan kita ada garis-garis, dan kenapa lainnya? Shidiq dia anak laki-laki yang lincah tak berhenti bergerak, terkadang membuatku ngos-ngosan untuk mengejarnya. Benar-benar anugerah yang luar biasa.
Kembali ke Vinka, Bagaimana bila suatu hari nanti dia bertanya prestasi apa yang pernah ku buat? Apa yang akan ku jawab.  Akhirnya aku mulai menulis lagi, mengikuti berbagai lomba menulis, ada yang menang, tapi lebih banyak yang kalah, tapi ini bukan mengenai kalah atau menang, ini adalah perjuanganku menjadi ibu yang membanggakan untuk anak-anakku,malu aku pada Shiddiq yang walaupun sering terjatuh tapi dia tetap  semangat untuk berlari lagi. Maka aku selalu semangat untuk mencoba menulis mengasah kemampuan.
Cita-cita profesorku mungkin nggak belum kesampaian, tapi apapun cita-cita atau pekerjaan yang kita lakukan asal kita fokus, Insya Allah akan sukses.

ASUS ROG Phone 8 Gaming Phones Premium

    Dulu , ada empat kriteria utama yang aku terapkan jika memilih smartphone. Jepretan hasil   kameranya harus bagus, baterainya tahan l...