Aku hanya bisa menahan
tangis, ketika kami berada di sebuah swalayan dan anak keduaku yang saat itu
berusia 3,5 tahun berkata.
“Beli ini ma, dot untuk
adek.” Kalau nggak ada penjaga swalayannya mungkin aku bakal langsung nangis
keras sambil memeluknya,
“Sayang, nggak jadi abang
punya adik.”