Showing posts with label Tips nulis. Show all posts
Showing posts with label Tips nulis. Show all posts

Thursday 12 February 2015

Belajar dari Tips-tips Menulis

Kalau ngomongin soal tips nulis dan kegalauanku menjadi seorang penulis aku pernah menuliskannya disini. Sampai sekarang, aku masih tetap berusaha bisa menjadi penulis buku yang baik, yaa minimal aku bisa mempunyai  satu buku solo sendirilah sebelum mati.
Ada banyak cara yang kulakukan agar impianku menjadi penulis solo semakin mendekati kenyataannya. Salah satunya belajar dari tips-tips menulis yang ada. Baik itu yang ada di majalah, koran maupun yang beredar di dunia maya. Tapi kemudian aku menyadari belajar dari tips-tips menulis dan semua teori kepenulisan yang ada itu semua akan sia-sia jika kita tak pernah mempraktekan apa yang sudah kita baca. Semakin rajin kita praktek menulis semakin bagus tulisan kita. Bahkan orang yang talenta menulis luar biasa juga juga tetap butuh praktek.
"Malcon Gladwell pernah menulis dalam bukunya, Outliers bahwa kunci untuk sukses  di segala bidang, termasuk menulis tak lain adalah praktek. Dia sampai membuat hukum sepuluh ribu jam yang inti dari hukum ini adalah anjuran untuk mempraktekan bidang yang kita minati minimal sepuluh ribu jam untuk sukses didalamnya. Sepuluh ribu jam kurang lebih sama dengan dua tahun"
2. Do More. Pasti pernah dengar kata-kata bijak. "If you want more, you must do more." Kalau ingin lebih maka lakukan lebih daripada yang dilakukan orang lain.
3."Stay foolish, stay hungry." artinya tetap merasabodoh  tetap merasa lapar ucapan Steve Jobs ini  cocok dipraktekin untuk semua penulis, dengan begitu dia tidak cepat puas dan terus belajar agar kualitas tulisannya semakin baik.
Kalau sekarang aku masih belum punya buku solo sendiri juga itu karena aku masih belum maksimal mempraktekan semua  kata-kata bijak di atas. Kadang rasa malas dan jenuh juga sering hinggap lengkaplah sudah. Belum lagi alasan klasik pekerjaan rumah tangga dan urusan anak yang nggak habis dan seribu alasan lainnya untuk membenarkan aku nggak praktek nulis.
Oleh karena itu, untuk menjaga agar semangat nulisku tetap terjaga, aku selalu mengingat motivasi menulis itu untuk apa?. Setelah itu aku juga mengenang ketika satu-persatu tulisanku diterbitkan. Bagaimana rasa haru menyelimuti ketika tulisanku dibukukan. 
Biasanya setelah mengenang semua itu, semangat menulisku bangkit lagi. Aku mulai menulis lagi dan mencoba  berbagai kompetisi/lomba menulis yang ada untuk tau kualitas tulisanku sudah baik atau belum. Mungkin hanya ini, pengalamanku yang bisa kubagi selama menekuni hobi menulis. Moga-moga bermanfaat

Antalogi puisiku yang pertama

Antologi cerpenku yang pertama

Dua puisi sederhanaku ada disini

Buku  antalogi puisiku yang kedua
Buku antologi pertamaku bersama para blogger

buku antologiku bersama para blogger sumber foto
tulisan ini diikutsertakan dalam 1st Giveaway blog Cokelat Gosong



Monday 8 December 2014

Self Reflection Partisipasiku di Lomba Menulis



Kalau teman-teman semua sering singgah ke blogku, pasti pada tahu kalau blog ini kebanyakan isinya partisipasiku  ikutan kontes, kuis, lomba atau GA.  Anggap saja aku rada-rada maniak lomba atau sering dikenal dengan banci kuis (walau sebenarnya aku wanita tulen he..3x).

Sunday 11 May 2014

Galau tiada Henti

Semakin hari Vinka tumbuh menjadi anak yang pintar dan kritis. Banyak sekali pertanyaannya yang diajukan dari apa yang dia lihat, dengar dan rasa. Sampai emaknya terkadang kudu googling internet untuk memberikan jawaban yang sebijak dan sebaik mungkin untuk Vinka.

Wednesday 26 March 2014

Cell Phone Novels

 Punya talenta menulis cerita dalam SMS panjang, kenapa tidak mencoba membuat novel seluler sekalian. Seperti yang dilakukan seorang ibu muda di Jepang bernama Katsura Okiyama(25). Sambil mengasuh anak, ia memainkan jempolnya dan menulis lebih dari 100 SMS per hari atau sekitar 20 halaman yang dilakukan selama dua jam.
Satu SMS di Jepang  bekisar 160 huruf. Bisa dihitung sendiri bagaimana sekian ribu SMS ditempuh untuk membentuk sebuah novel pendek. Bahkan hobinya ini pernah diulas di majalah Time di awal tahun 2008.
Demam novel seluler menyerang Jepang, China, India, Korea, Amerika dan Kanada. Sejumlah negara Eropa lain juga mulai kejangkitan trend ini.
Sementara di Indonesia sendiri  trend menulis melalui SMS hanya sekadar SMS para idola, ramal-meramal , undian dan SMS lucu-lucuan. Terinspirasi dari kesukseksan Yoshi tercatat di The New York Times  seorang anonim di Jepang sebut saja Rini (25) yang kemudian menulis sebuah novel lewat SMS yang kemudian dengan telaten disusun menjadi sebuah buku oleh rekannya  dengan judul "If you".
Yang kemudian dicetak  dalam kemasan hardcover dengan ketebalan 142 dan ludes mendekati angka cetakan 500.000 eksemplar. Novel If You menjadi salah satu dari 10 buku terlaris di Jepang (2007). Dan yang lebih hebat lagi lima dari  10 daftar terlaris itu adalah cell phone novels.
Cell phone novels pernah di bahas di jurnal sastra Bungaku-kai dengan tema "Will cell phone novels kill the author"edisi Januari 2007. Keita shosetsu atau "cell phone novels" dianggap sebagai cikal bakal genre baru sastra tulis di Jepang. 
Di Jepang sendiri, kelahiran novel seluler itu mengundang banyak kontroversi. Gaya hidup berseluler-ria di Jepang sudah dianggap melewati  ambang kritis. Ketergantungan gaya hidup mereka menyebabkan mereka  membaca komik, mengakses internet dan membaca e-book dalam telepon jinjing. Mereka melakukannya setiap saat, di mana pun berada.
Serbi-serbi Novel Seluler
  • Ciri-ciri"cell phone novel" yang dibatasi layar seluler menyebabkan ceritanya serba ringkas. Kalimat pendek-pendek dan penulisannya sangat spontan dan formal.
  • Puluhan novel selulet yang akhirnya diterbitkan di Jepang masih mengangkat tema cinta sampai ada istilah pasar untuk novel ini sebagai "H-tek"aliad "Harlequin for Technology"
  • Kehadiran  novel seluler di Korea, Finlandia dan Amerika dianggap memacu budaya menulis dan membaca. Cell phone novels dianggap sebagai salah satu media alternatif yang mewadahi aktivitas keaksaraan.
Sumber tulisan dari sebuah kertas koran yang dijadikan bungkusan edisi juni tahun 2008, yang kucoba  tulis ulang dengan bahasaku sendiri karena banyaknya bagian yang hilang. termasuk plagiat nggak yah tulisanku??

ASUS ROG Phone 8 Gaming Phones Premium

    Dulu , ada empat kriteria utama yang aku terapkan jika memilih smartphone. Jepretan hasil   kameranya harus bagus, baterainya tahan l...