Tuesday 28 February 2017

Ketika Dua Garis Itu Tak Jadi Bayi

Aku hanya bisa menahan tangis, ketika kami berada di sebuah swalayan dan anak keduaku yang saat itu berusia 3,5 tahun berkata.
“Beli ini ma, dot untuk adek.” Kalau nggak ada penjaga swalayannya mungkin aku bakal langsung nangis keras  sambil memeluknya,
“Sayang, nggak jadi abang punya adik.”

sensitif
Dua garis yang samar

Sesampainya di rumah setelah membereskan semua belanja, aku kembali melanjutkan tangisku yang tertahan. “Ya Allah, jangan beri cobaan di batas kemampuanku.”

Yaa, ini adalah kisah calon bayiku yang ketiga, sebelumnya aku sudah dikaruniakan dua orang anak satu laki-laki dan satu orang perempuan. Tapi hasrat untuk memiliki buah hati  lagi begitu kuat, apalagi melihat saudara kandungku semuanya memiliki tiga orang anak.

Ikhtiar sudah dilakukan, doa sudah dipanjatkan. Alhamdulillah doa kami segera dijawab.
Bulan Agustus 2015, test pack di tanganku berubah menjadi dua garis. Bahagia tak terkira rasanya semua berjalan sesuai target. Berarti  sekarang waktunya mengajarkan si Abang yang hobi banget minta gendong sama emaknya, supaya nggak minta gendong lagi karena ada adek bayi  didalam perut yang bakal sakit kalau abangnya digendong.

Nggak ada yang berubah antara sebelum hamil dan sedang hamil semua kerjaan aku kerjakan sendiri, masak, belanja, jemput anak sekolah. Ada satu hal yang paling membuatku lelah yaitu ketika menjemput si Kakak dengan berjalan kaki dan si Abang juga minta gendong, nggak mau jalan sendiri meski sudah dirayu-rayu.
                                                            --------

4 September 2015 malam, aku merasakan sakit perut dibagian bawah yang lumayan. Biasanya kalau dibawa tidur sakitnya akan hilang tapi ini sakitnya kok nggak ilang-ilang. Memang pas siang hari aku ada gendong si Abang juga waktu jemput si Kakak, tapi biasanya nggak apa-apa.

Malam semakin larut aku hanya bisa tidur ayam dengan posisi  menekuk kaki ke perut. Mataku terpejam tapi aku tidak tidur. Kecup lembut suami dikeningku pun tak  membuat aku merasa lebih baik.


5 September 2015,  saat mau buang air kecil ternyata di celana dalamku sudah ada begumpal darah kental. Membuatku cemas, akukan sedang hamil masa keluar darah.
Aku chatting dengan adikku, yang punya pengalaman dia hamil tapi mens, aneh memang tapi kenyataannya memang begitu. Tapi chatting saja tidak membuat perasaanku jadi tenang.
6 September 2015

Darah (mens mungkin, aku nggak yakin) sudah bersih aku sudah mandi besar agar bisa shalat. Untuk menjawab rasa penasaran, akhirnya kuminta suamiku untuk membelikan sebuah test pack di apotik terdekat.

Segera kubaca tatacara penggunaan test pack secara seksama, walaupun aku sudah pernah menggunakannya sebelumnya. Tapi hasilnya diluar dugaanku. Garis dua itu kini berubah menjadi garis satu.

Aku bahkan mencoba hingga beberapa buah  test pack yang kubeli sendiri secara sembunyi-sembunyi tapi hasilnya tetap sama, garis satu.
Ya Allah,  calon bayiku kemana?

Sedih sudah pasti,  rasanya nggak percaya apa yang terjadi. Sebagian diriku mencoba menyangkal apa yang sudah terjadi jangan-jangan aku memang tidak hamil. Gari dua itu mungkin karena aku kelamaan menaruk alat testnya didalam air seni.

Tapi kalau bukan hamil gejalanya semua mirip ketika aku sedang hamil, gerah, nggak bisa pakai celana, rok apapun yang menekan perut membuat tidak nyaman. Bingung sedih bercampur menjadi satu. Kukabarkan berita ini pada suami sambil menangis.  Suami mencoba menguatkan dengan berkata “Ngak apa kita usaha lagi nanti.”
------
Sedihku belum hilang, biasanya  dengan berkumpul dengan keluarga besarku hatiku bisa lebih nyaman. Tapi kali ini tidak, apalagi ketika ke rumah adikku yang baru melahirkan.
Melihat bayinya, membuatku menangis bayiku….
Beginikah rasanya merindukan seorang bayi,… melihat bayi orang terbayang bayi sendiri. Bayiku…Ya  Allah.
“Sabar pasti nanti ada lagi”kata adikku yang melihat kumenangis.
------
Akhirnya Aku menyibukkan diri dengan semua rutinitas dan dua buah hatiku untuk melupakan dua garis yang tak menjadi seorang bayi. Tapi tetap, tiap teringat membuatku menangis sendiri.

 Awal November 2015 aku merasa sakit dibawah perut, iseng kucoba memakai test pack hasilnya membahagiakan dua garis itu muncul lagi.

Alhamdulillah, Ya Allah kau tak membiarkanku berlama-lama dalam kesedihan. Segera kukabari suami berita bahagia ini. Untuk memastikan kali ini aku benar-benar hamil kami pergi ke dokter kandungan.

Janinnya masih kecil sekali bahkan hanya berupa titik di usg karena baru berusia beberapa hari. Tapi aku tidak peduli,  kepastian dari dokter itu yang penting. Alhamdulillah Ya Allah kau beri kesempatan padaku sekali lagi.
test pack
positif lagi hasil testpacknya

21 comments:

  1. Semoga kehamilannya sehat2 dan melahirkan dgn lancar kelak..amiiin

    Makasih sudah ikut GA sayanyaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin, anaknyasekarang udah 9 bulan alhamdulillah

      Delete
  2. Sabar ya mba. Semoga Allah memberikan kekuatan dan kesabaran ya. Doa untuk si kecil

    ReplyDelete
  3. aku meneteskan air mata baca ini , huffff gak tau harus komen apa. apa yg mbak rasakan pernah aku rasakan juga. selamat ya mbak dan dijaga kandungannya. ehh tp ini kehamilan november 2015 atau 2016 ya mbak?? kalo 2015 berarti dede nyaa sdh lahir ya mbakk..

    ReplyDelete
    Replies
    1. 2015 mbak endah, bayinya udh lhr skrng usianya 9 bln krng 2 hr

      Delete
  4. Kehamilan yang dulu seperti kak harie memang hamil terus keguguran kak. Sebenarnya enggak ada istilah menstruasi kalo sedang hamil, bisa jadi darah yang keluar itu adalah flek, akibat dari kehamilan itu sendiri. Alhamdulillah ya sekaranh adek bayi yang dinannti sudah besaar

    ReplyDelete
  5. Semoga kali ini semua sehat ya Mba :) Istirahat jgn kecapean dulu
    Aku jg nyoba hamil lagi dari satu tahun yang lalu tapi blm berhasil, kalau pun hanya dikasih Raya ya sudah tak mengapa karena Allah pasti tau apa yg terbaik utk setiap umatnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah semua sehat moga dikabulkan yaa mbak sandra jadi raya punya teman

      Delete
  6. Wah syukur akhirnya lgs diberi ya mba :). Malah udah lahirkan yaa.. :). Ikut sedih baca cerita yg keguguran.. Tapi happy lagi pas tau kalian ga perlu nunggu terlalu lama :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya alhamdulillah banget nggak sanggup tiap lihat bayi bawaan jd nanggis

      Delete
  7. semangat selalu ya kakak cantik, sehat selalu ama calon debay dan inget jangan kecapekan lho.

    ReplyDelete
  8. semangat mbaa...belum rezeki. insyaAllah indah pada waktunya

    ReplyDelete
  9. Keguguran memang seringkali memupuskan mimpi. Tapi alhamdulillah nggak perlu waktu lama yg dinanti hadir kembali ya mbak :)

    ReplyDelete
  10. semoga sehat selalu mbaak... alhamdulillah sekarang sudah 3 ya putranya?

    ReplyDelete
  11. Setiap kehamilan adalah cerita yang belum selesai hingga saatnya melahirkan kelak. Semoga sehat terus ya mbak, dan lancar persalinannya nanti. Amiin.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah Berkunjung. Please tinggalkan jejak biar kenal

ASUS ROG Phone 8 Gaming Phones Premium

    Dulu , ada empat kriteria utama yang aku terapkan jika memilih smartphone. Jepretan hasil   kameranya harus bagus, baterainya tahan l...