Sunday 13 March 2022

Writing With Kids Class IIDN

 

Ibu mana yang tidak bahagia memiliki hobi yang sama dengan si buah hati. Apalagi hobi yang positif seperti menulis.  Menulis selain dapat meningkatkan kreativitas, sebagai media belajar yang baik  itu untuk melatih komunikasi dan berbahasa yang baik, self healing dan masih banyak lagi.

Minggu 6 Maret 2022 aku mengikuti zoom meeting  yang bertajuk menemani anak menulis cerita anak. Acara ini dipandu oleh mbak Lita sebagai moderator. Dan diawali dengan kata sambutan dari mbak Widyanti Yuliandari selaku ketua IIDN (ibu-ibu doyan nulis).

writing with kids class


Sesi pertama dibawakan oleh mbak Anna Farida, seorang ibu rumah tangga yang juga merupakan seorang penulis yang produktif dan telah melahirkan seorang penulis juga yang merupakan anak kandungnya yaitu Qosima, yang telah menerbitkan buku seni berbicara ala ABG. “Ketika ibumu menjadi macan, bagaimana menaklukannya”

Sebelum menulis tentu saja kita harus tau tujuan menulis itu apa? “Why writers write”

“To express thoughts,  cause they love to, to tell about something they love, to share experiences, to share feelings, to ask  questions, to teach, to tell about important events.”  (Untuk mengekspresikan pikiran atau gagasan mereka, nggak usah panjang-panjang, menulis :caption misalnya, mereka menulis karena mereka suka, untuk menceritakan tentang sesuatu yang mereka sukai dan yang mereka tidak sukai, untuk berbagi pengalaman, untuk berbagi perasaan, untuk mengajukan pertanyaan, untuk mengajar, untuk menceritakan tentang peristiwa penting.


zoom meeting IIDN

Tidak semua anak bisa melakukan secara mandiri, Di sinilah  peran orang tua diperlukan, mendampingi anak ketika menulis yang bermanfaat sebagai:

1, bonding ada ikatan antara ortu dengan ortu.

2. sharing berbagi pengalaman ortu kepada anak

3, fasilitasi memfasilitasi peralatannya kertas dan sebagainya.

4.  (encouranging) Mendorong, menyemagati ketika anak sedang beraktivitas

5. Appreciating. Apresiasi anak memberikan masukan atau kritik, disesuaikan dengan apa yang diperlukan oleh anak.

 

Bagaimana mendampingi anak menulis

modelkan jika kita ingin anak suka menulis, kita jadi role modelnya. Lihat ibunya sering menulis, anak-anak akan termotivasi untuk menulis juga.

beri inspirasi  kenali minatnya, anak-anak sukanya tema apa

3.bantu mengembangkan

3.kenali minatnya

4. bantu mengarsipkan

5. Beri ruang untuk proses setiap anak punya target sendiri

 Mbak Anna juga mencontohkan kesulitan membuang barang, ketika beresin barang  semua kenangan anak, coretan pertama ingin kita simpan, lihat gambar anak ingin diarsipkan.

Arsip bisa kita simpan folder, atau fasilitas online. Manfaatnya anak melihat saya memiliki milestone tahapan untuk belajar. Ini menjadi penting agar anak tidak membandingkan pencapaiannya dengan pencapaian diri. Dengan orang lain.

Membantu mengembangkan dengan dibawah tulisannya dengan noted,  dengan bertanya, tapi hanya sepintas2 kita ajak mengobrol

Cara membantu anak mengembangkan ide/tulisan.

Jika anak masih kecil kita bisa membantu mengembangkan ide tulisannya dengan menggambarkannya. Kita buat gambar. Misal disekolah adik mempunyai teman berambut panjang, memakai tas pink, sepatu pink.

Bagi anak yang sudah mulai besar kita bisa bantu dengan menuliskannya, memperkaya tulisannya dengan memberi pertanyaan yang mengandung 5w (what, where, when,why,who) dan 1 h (how).

Selanjutnya diskusikan apa yang mau mereka tulis sekaligus mengeksplorasi kemampuan dia bagaimana.

Bagaimana menjaga konsistensi anak dalam menulis

Untuk menjaga konsistensi anak dalam menulis kita bisa membuat target bersama. Target ini yang menentukan anak. Kemudian tentukan jadwal bersama, nikmati proses bersama.

Tujuan besarnya dari menulis dengan anak.

Bukan semata-mata mengajak anak menulis, tapi bagaimana merekatkan ikatan kita dengan anak menjadi sesuatu yang bermakna.

Sesi Tanya jawab dibuka dengan pertanyaan mbak Lia yang sekarang anaknya hobinya membeli komik, apakah harus dibatasi?

Saya tidak cenderung tidak membatasi genre  bacaan anak selama sesuai dengan usia anak, tidak masalah. Tapi tetap ada batasan misalkan yang menimbukan pertanyaan yang kita belum siap untuk menjawab.

Pertanyaan selanjutnya kalau bagi anak baiknya nulis buku solo atau antologi dulu?

Kalau anak bagusnya antologi dulu, nulis gantian bisa membantu untuk anak yang masih tk. Karena anak nulisnya masih belum banyak-banyak.

 

Sesi  selanjutnya, sesi Qosima membuat semua orang (aku tanpa sadar senyum sendiri) ketika Qosima membacakan pembahasan tentang Handphone. Langsung terbayang kak vinka (anak sendiri) yang sedang berbicara, benar-benar bahasa abg yang bicara mengalir begitu saja dengan lancer sepert bahasa sehari-hari tanpa beban.

Membuat semua peserta zoom meeting penasaran sejak kapan Qosima mulai menulis, dan menurut penuturan mbak Anna, Qosima tertarik menulis sejak usia dia mulai bisa menulis, dia suka surat-suratan. Nggak panjang-panjang, dia membuat tulisan hari ini ingin lihat kakak pentas. Seperti itu tulisan pendek khas anak kecil.

Tak terasa waktu telah habis, mbak Anna menutupnya dengan kalimat penutup

Setiap anak itu memeiliki ide yang berbeda-beda. Menulis tidak harus jadi penulis, and timing is everything. Nggak perlu takut menuliskan apa yang dirasa, mengajak anak menulis tidak selalu anaknya jadi penulis, itu hanya salah satu tujuan hanya saja itu

Menulis tidak saja menulis panjang, target terbesar kita meningkatkan kebersamaan, satu hal yang bisa kita lakukan  adalah mendampingi anak.

Benar-benar ilmu yang luar biasa yang dibagikan mbak Anna dan Qosima. Semua jadi ingin punya anak yang pandai menulis seperti Qosima. Yang kepo sama Qosima dan mbak Anna bisa yaa di lihat di IGnya @annafaridaku dan @qosima_elanv.

Terakhir aku ingin ucapin makasih banyak buat mbak Widyanti melalui mitra jenama atas kesempatan berharga ini. Jadi termotivasi untuk ajak anak menulis.


22 comments:

  1. Kemampuan menulis itu penting , maka mengajak anak menulis banyak manfaatnya. Tidak selalu anaknya jadi penulis, hanya salah satu tujuan saja. Terutama untuk membiasakan menuliskan apa yang dirasa. Jadi anak bisa ekspresif baik secara lisan maupun tulisan.
    Menarik sekali writing kids class ini:)

    ReplyDelete
  2. Wah seru banget nih bisa ikut Writing Class. Nambah pengetahuan dan skill. Mana sama Teh Ana nih. Kangen deh sama beliau. Kapan ya terakhir ketemu? Udah lama banget. Salam buat Teh Ana :)

    ReplyDelete
  3. Wah, seru mbak
    Writing Class with Kids ini emang paling pas buat menemani anak menulis ya mbak
    Pematerinya sudah berpengalaman

    ReplyDelete
  4. Wah seru banget nih acara writing class with kids sangat membantu sekali ya buat anak-anak supaya jadi suka menulis. Karna memang banyak banget nih manfaat menulis salah satu nya ya bisa ngeluarin uneg-uneg yang nggak mampu disampaika secara lisan ya jadi bisa dituang dalam bentuk tulisan.

    ReplyDelete
  5. Wah keren banget mbak Khairia
    Anaknya juga hobi menulis
    Makanya pas banget ya KLO kemarin ikutan kelas Writing with Kids dari IIDN ini ya mbak

    ReplyDelete
  6. Senangnyaa...
    Gak semua anak senang berkelana dan bercerita melalui kata.
    Anakku pun berbeda-beda nih, kak..antara anak pertama dan kedua. Semoga kemampuan literasinya semakin meningkat jika distimulasi dengan banyak membaca.

    ReplyDelete
  7. Ini namanya buah jatuh tak jauh dari pohonnya ya. Ibu yang seorang penulis, akhirnya sering menulis di rumah, dilihat oleh anaknya. Anaknya pun lalu memiliki ketrampilan menulis juga

    ReplyDelete
  8. Menarik sekali writing kids class next anakku Juga harus ikutan deh sekalian bakat nulisnya sudah Ada Story telling nya Juga bagusan dia malah sama aku...

    ReplyDelete
  9. Sebuah kebahagiaan tersendiri bila minat dan bakat yang dimiliki orang tua ada yang menurun kepada buah hati. Selain ada teman kita juga bisa sharing dan saling mendukung ya

    ReplyDelete
  10. Waah senang ya jika anak-anak mempunyai hobi sama dengan mamanya. Sayangnya anak-anaakku tidak. Dulu pas masih kecil pernah distimulasi tiap hari menulis kegiatan mereka apa di sekolah. Tapi anak anak bosen. Emang sepertinya tidak berbakat menulis

    ReplyDelete
  11. Seru sekali kelas bareng IIDN, mbak. Banyak ilmu baru buat emak dam si kecil juga, ya. Enggak kebayang kalau nanti bisa collab nulis buku sama si kecil.

    ReplyDelete
  12. benar mbak, kalau anak mau suka menulis, kita ortunya harus jadi role model bagi anak yaa. Alhamdulillah senang sekali bisa mengikuti writing kids bersama IIDN. moga berkah ilmunya ya mbak.

    ReplyDelete
  13. Maaaak aaapa kabaaar
    Seru ikutan writing class anakku juga suka inii. Pernah ikutN di tempat lain dan buktinya raffi sukaaak😍😍😍😍

    ReplyDelete
  14. Terima kasih banyaak maak sharingnya semoga berkah karena bagus disini udara enak ada keris ada nasi goreng dll

    ReplyDelete
  15. Wah, menarik sekali ini kelasnya mbak. Betul ya, mengabadikan coretan si kecil ini penting sekali. Apalagi kalau anaknya suka menulis dan menggambar

    ReplyDelete
  16. Pasti seru kalau anak punya hobi yang sama dengan orang tuanya. Jadi bisa collab dan saling dukung ya. Anakku sekarang sih lebih senang cerita dengan gambar atau cerita langsung, pengen banget dilatih supaya bisa mencrahkan pikirannya melalui tulisan juga.

    ReplyDelete
  17. Setuju, belajar menulis tak mesti jadi penulis tapi dengan keahlian menulis memudahkan anak di masa depan, termasuk dalam bersekolah dan kuliah banyak membutuhkan skill menulis dalam pembelajaran..

    ReplyDelete
  18. Respon anak terhadap pembiasaan membaca dan menulis ini juga beda-beda mba. Anak sulungku tanpa diminta, dia udah ATM apa yang dilihat dari ibunya. Kalau yang anak kedua, sampai harus dimotivasi dengan segala cara hehehee...

    ReplyDelete
  19. Menurutku passion dunia kepenulisan emang udah terlihat dari kecil sih jadi buat remaja atau anak gitu udah bisa tuh diarahin buat ikut kelas menulis kayak gini biar terbiasa dan makin terasah kemampuannya

    ReplyDelete
  20. Melihat program dari IIDN ini, jadi inget betapa supportive-nya mereka dengan hobi menulis saya dulu Mak. Seneng banget kalo bisa lebih banyak lagi program semacam writing with kids seperti yang diselenggarakan IIDN ini :D

    ReplyDelete
  21. Terima masih sudah menuliskan review ini, Kakaaak. ;-) Sungkem dari Qosima.

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah tersanjung banget dikunjungi sama mbak anna

      Delete

Terima kasih sudah Berkunjung. Please tinggalkan jejak biar kenal

ASUS ROG Phone 8 Gaming Phones Premium

    Dulu , ada empat kriteria utama yang aku terapkan jika memilih smartphone. Jepretan hasil   kameranya harus bagus, baterainya tahan l...