Showing posts with label Banda Aceh. Show all posts
Showing posts with label Banda Aceh. Show all posts

Saturday 12 April 2014

Paket "Wisata plus-plus" di Banda Aceh


Mungkin ada  yang belum tahu kalau  ternyata Banda Aceh sebagai pusat pemerintahan sekaligus pusat segala  kegiatan ekonomi, politik, sosial, budaya dan pariwisata ternyata mempunyai "paket wisata plus-plus" lho, kok bisa, Nggak percaya? 
Kamu pasti akan menuduhku kurang ajar, masa  ibukota Provinsi Aceh yang dikenal sebagai Serambi Mekkah dan menerapkan syariah Islam punya paket wisata begituan. Makanya, datang dong ke kotaku, buktikan dan rasakan sendiri paket"wisata plus-plus" di Banda Aceh.
Sekali dayuh dua tiga pulau terlewati. Mungkin peribahasa itu sangat tepat untuk menggambarkan "Wisata plus-plus di Banda Aceh". Eits, jangan negatif thingking dulu.  Kenapa aku  sebut " wisata plus-plus" karena berwisata ke banda Aceh seolah anda dimanjakan dengan paket lengkap wisata yang sarat khazanah budaya.
Dari wisata budaya, wisata sejarah, wisata tsunami, wisata religi, wisata bahari, wisata kuliner dan wisata belanja. "Plus-plus banget kan." Nggak salah kalau Banda Aceh menjadi tempat yang wajib untuk kamu kunjungi karena pesona alam, budaya dan religinya sangat kental sekali terasa.
Berkunjung ke Banda Aceh akan menjadi pengalaman berharga karena banyak hal yang dapat dipelajari dari sejarah, budaya dan tak ketinggalan kulinernya yang bikin lidah berdansa. Biar kamu nggak penasaran Berikut ini adalah beberapa tempat  yang wajib kamu kamu kunjungi  di Banda Aceh.

Mesjid Raya Baiturrahman
Mesjid ini merupakan salah satu mesjid yang terindah di Indonesia. Terletak di pusat kota Banda Aceh Dengan luasnya mencapai 4.760 m dapat menampung hingga 9000 jama'ah. Memiliki tujuh buah kubah, empat menara dan satu menara induk serta ruangan dalamnya yang dilapisi lantai marmer, buatan Italia. Membuat sejuk dan betah berlama-lama ketika berada di dalam Mesjid.


Mesjid Raya Baiturrahman di kala malam hari
Sumber foto : Koleksi pribadi

Pinto Khop Putroe Phang
Dibangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, Pinto Khop berbentuk kubah ini merupakan pintu penghubung antara istana dan Taman Putroe Phang. Disini biasanya Putri Phang beristirahat setelah lelah berenang, letaknya tidak terlalu jauh dari gunongan

Pinto Khop Putroe Phang
Sumber foto: Koleksi pribadi

Kerkhof Peutjoet
Kerkhop merupakan kuburan tentara Belanda  yang  meninggal dalam pertempuran dengan masyarakat  Aceh. Kerkhof sendiri berasal dari bahasa Belanda yang artinya kuburan, sedangkan Peutjoet berasal dari kata Pocut (putra kesayangan) Sultan Iskandar Muda yang dihukum oleh ayahnya sendiri, karena  melakukan kesalahan fatal dan dimakamkan di tengah-tengah kuburan ini.
Kerkhof, kuburan untuk tentara Belanda dan warga sipil
 yang meninggal dalam perang Aceh
Sumber foto: Koleksi pribadi
Pada relief dinding gerbang makam tertulis nama-nama serdadu yang Belanda yang meninggal dalam pertempuran dengan masyarakat Aceh (Setiap relief ada 30 nama). Sekitar 2200 tentara Belanda termasuk 4 jenderalnya sejak tahun1883 hingga 1940 an dikuburkan di sini.Diantara para serdadu Belanda tersebut ada beberapa nama prajurit Marsose yang berasal dari Jawa ditandai dengan identitas IF (inlander fuselier) di belakang namanya, prajurit dari Ambon dengan tanda AMB, prajurit dari Manado dengan tanda MND, dan serdadu Belanda dengan tanda EF/f.
Pintu gerbang Kerkhof. Pada relief dindingnya tertulis nama-nama
serdadu Belanda  yang tewas dalam pertempuran di Aceh
Sumber foto: Koleksi pribadi


Museum Tsunami
Dibangun di pusat Kota Banda Aceh kira-kira 1 km dari Mesjid Raya Baiturahman. Adapun fungsi Museum Tsunami Aceh ini adalah sebagai objek sejarah sekaligus menjadi pusat penelitian dan pembelajaran tentang bencana tsunami. 


Monumen Pesawat RI-1 
Pesawat Seulawah yang dikenal RI-1 dan RI-2 merupakan bukti nyata dukungan yang diberikan masyarakat Aceh dalam proses perjalanan Republik Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya. Pesawat Seulawah merupakan cikal bakal Maskapai Garuda indonesia Airways disumbangkan melalui pengumpulan harta pribadi masyarakat dan saudagar  aceh sehingga seluruh Wilayah Republik Indonesia dapat direbut kembali.




Kapal di  atas Rumah
Kapal Tsunami Lampulo
Sumber  Foto: koleksi pribadi


Sebuah kapal nelayan yang tersangkut di atas sebuah rumah  penduduk di daerah Lampulo. Kapal kayu dengan panjang 25 meter dan lebar 5,5 meter ini telah menyelamatkan nyawa 59 orang dari terjangan tsunami karena kapal ini. Situs ini tetap dipertahankan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh untuk mengenang Musibah Tsunami yang melanda  Kota Banda Aceh pada 26 Desember 2004.


PLTD Apung
Kapal  dengan berat 2600 ton ini terdampar  4 km dari pesisir pantai  di tengah pemukiman penduduk memberikan gambaran bertapa dashyatnya  Tsunami tersebut Dengan luas ± 2 Ha

PLTD Apung, Punge Banda Aceh
Sumber Foto: Koleksi pribadi
Hutan Kota BNI Banda Aceh
Terletak di desa Tibang, Kec. Syiah Kuala di dekat lokasi wisata Alue Naga.Hutan  kota ini dibangun atas kerja sama Pemko Banda Aceh, BNI, Yayasan Bustanussalatin serta masyarakat Tibang sendiri. Lahan rawa ini disulap menjadi Hutan dengan berbagai macam tumbuhan. Terdapat 150 jenis pepohonan  yanga ada di Hutan ini  dengan jumlah total 3500 pohon termasuk tanaman buah dan tanaman langka.
Fasilitas di Hutan kota ini meliputi jalur pejalan kaki, jembatan tajuk pohon (Ramp Canopy  Trail), jembatan atas bakau (Mangrove Boardwalk), area pepohonan, kolam bakau dan pembibitan ikan, taman tematik dan taman kontemplasi.


Jembatan masuk menuju hutan kota
Sumber foto:Koleksi pribadi

Wisata Bahari
Pantai-pantai di BandaAceh tak kalah bagusnya dengan pantai lain yang ada di luar negeri atau pantai di Bali seperti pantai Pantai Ulee Lheue, Pantai Kampung Jawa dan Pantai Alue Naga. Pantai-pantai ini sangat asyik untuk dijadikan lokasi memancing, atau sekedar menikmati sunset.
Pantai Kampung Jawa
Nelayan menarik pukat di Kampung Jawa
Sumber foto: Koleksi pribadi
Selain bisa bermain dengan ombak, memancing dan menikmati sunset kita bisa menikmati aktivitas para nelayan yang sedang menarik pukat setiap sore hari.di Kampung Jawa
Bermain dengan ombak di pantai Kampung Jawa
Sumber foto:Koleksi Pribadi
Orang Aceh sangat sopan dan santun. Pakaian renang, seperti budaya orang barat dianggap tidak pantas. Pakailah celana pendek ketika berenang, untuk kaum wanita memakai baju kaos lebih baik.
Pantai Alue Naga sangat pas untuk menikmati sunset sambil memancing
Sumber foto: Koleksi pribadi
Sunset di Ulee Lheue
Sumber foto: Koleksi pribadi

Dan masih banyak lagi obyek wisata menarik yang bisa dikunjungin di Banda Aceh, seperti Gunongan, Kuburan massal Ulee Lheue, Makam Sultan Iskandar Muda, Makam Kandang, Blang Padang, Museum Aceh, Pendopo dan masih banyak lagi. Penasarankan...so, tunggu apalagi ayo ke Banda Aceh.

Thursday 3 April 2014

"My Unforgettable Journey Honeymoon Ride a Motorcycle"


Jujur saja aku ini suka mabok kalau jalan jauh naik mobil, bawaan kalau nggak tidur terus sepanjang jalan yah, muntah-muntah sepanjang jalan. Kasihan banget yah, makanya jarang banget traveller jauh-jauh. Tapi bukan berarti saya nggak pernah traveller jauh yaa. 
Dari Bandung ke Banda Aceh sudah pernah saya lakoni menggunakan mobil pribadi. Walau pun sepanjang jalan mabok apalagi jika jalanan yang dilalui berkelak-kelok, serta bertingkungan tajam ditambah kalau ada yang ngerokok didalam mobil. Asli perutku rasanya seperti dikocok-kocok.
Banda Aceh-Calang, Banda Aceh-Takengon, Banda Aceh-Sabang dah pernah juga kulakoni. Rasa mual itu harus di lawan. Kalau nggak, kapan bisa lihat dunia. 
But “My Most Unforgettable Journey"  itu waktu baru merid dan punya rencana honeymoon. Aku dan suami sama-sama kerja waktu itu dan kantor cuma mengizinkan  untuk cuti selama  seminggu itu pun sudah termasuk cuti untuk pesta pernikahan kami. 
Kami ingin honeymoon yang  romantis, praktis tapi berkesan dan juga nggak mahal. Maklum dari mulai menikah sampai mengelar hajatan untuk pesta perkawinan di Aceh tuh termasuk lumayan menguras kantong, baik untuk pihak laki-laki maupun perempuan buatku :). 
Singkat kata akhirnya kami memilih honeymoon ala backpaker dengan menggunakan sepeda motor. Dengan tempat tujuan honeymoon  Sabang. Kenapa Sabang? Well pertama jaraknya yang dekat dengan Banda Aceh, banyaknya objek wisata yang ada di sana terutama pantainya, dan tentu saja kulinernya penasaran banget sama sate gurita yang katanya sih cuma ada di Sabang.
Setelah mempersiapkan semua bekal, dari mulai pakaian, minuman, makanan sera perlengkapan sholat tentunya. Kami pun bergegas pergi dengan mengendarai motor dan masing-masing membawa tas ransel menuju  pelabuhan Ulee Lheu mengejar kapal yang akan mengantar kami menuju Sabang. 
Pemandangan dari Kota Sabang

Dan perjalananpun di mulai. Memang tak salah pilihan kami honeymoon menggunakan sepeda motor karena lebih praktis, dan bisa berhenti di mana pun kami suka demi mengabadikan moment. Tapi berhubung perginya cuma berdua jadi ngantian ambil fotonya

Pantai Gapang Salah Satu Objek Wisata yang Wajib dikunjungi di Sabang

Oh iya,  Untung  sebelum pergi dah punya banyak fotokopian buku nikah ini penting. Karena bakal diminta pihak penginapan waktu memesan kamar. Setelah satu malam kami mengginap di kota  Sabang keesokan harinya kami pergi menuju pantai Iboh. 
Dari Sabang menuju Pantai Iboh banyak pemandangan menarik yang bisa diabadikan. Untung naik motor. Parkirnya gampang jadi bisa gesit jeprat-jepret mengabadikan moment. Aku sangat menikmati honeymoon ala backpacker naik motor ini. Bisa selalu mesra sepanjang jalan...he..3x
Iboh memang luar biasa, pantainya bagus sekali.
Lihat jernih banget lautnya enak buat diving, swiming,  dan olaraga air lainnya


Main Kano di Pantai Iboh
Indahnya pemandangan di Iboh
Tak terasa sudah tiga hari kami habiskan waktu di Sabang. Sayang tidak semua tempat bisa kami kunjungi  seperti nol kilometer dan kuliner sate gurita karena lusa sudah masuk kerja. 




Kumon Bangun Kemandirian Belajar Anak Dengan Teknologi

Dunia terus mengalami perubahan, dulu orang harus ke bank untuk mengambil uang, orang harus ke pasar untuk mendapatkan sayuran dan sebagainy...