Diantara teman-temanku sesama sarjana wanita yang lulus dari S1 Teknik Arsitektur, mungkin cuma aku yang murni sebagai ibu rumah tangga, suami sih tidak melarang bekerja asal ingat keluarga. Sederhana sih perkataan suami tapi sangat mengena di hati.
Untung juga aku berhenti bekerja, aku bisa benar-benar memperhatikan keluarga, apalagi sekarang posisiku sebagai kepala keluarga, menggantikan papa Vinka yang pergi dinas bekerja ke Jepang selama setahun untuk belajar rekontruksi..http://aceh.tribunnews.com/2013/03/09/banda-aceh-utus-2-pegawai-ke-jepang
Masih sembilan bulan lagi papa Vinka pulang, Dulu waktu papanya pergi si kakak umurnya 3, 4 bulan dan si adek 1 tahun pas. Sekarang anak-anak lagi aktif-aktifnya, si kakak hobi lari-lari, si adek mulai suka manjat-manjat, tinggal emaknya aja yang histeris awas jatuh.
Ternyata berat juga jadi single parents semua dilakoni sendiri dari ngurus anak, didik anak, membentuk karakter mereka, susah deh pantesan aja "Surga di bawah telapak kaki ibu", menggambarkan tanggung jawab ibu terhadap masa depan anaknya.(Zakiyah Daradjat, 1995:50) ada juga pendapat Baqir Sharif al-Qarashi (2003:64), bahwa para ibu merupakan sekolah-sekolah paling utama dalam pembentukan kepribadian anak, serta saran , untuk memenuhi mereka dengan berbagai sifat mulia.
Kadang-kadang lelah dan jenuh menghampiri, stress juga menyapa apalagi ketika anak-anak dua-duanya sakit berjamaah. rewel, nggak mau makan, nanggis aja bawaannya. Untuk me re-balancing dan re-charging energy, saya menulis.Menulis menuangkan semua beban pikiran, alhamdulillah kalo tulisan saya bisa menjadi inspirasi buat orang lain. Dengan menulis beban kepala jadi enteng, ini "me time" yang paling murah yang bisa saya lakukan. ketika anak-anak sedang tidur.
Tapi sepandai-pandainya saya menjaga badan dan mengatur waktu, akhirnya saya sakit juga karena seringnya begadang, karena si adek masih asi, dan kalo malam sikakak masih suka
pipis dicelana, dan harus segera diganti takutnya dia nanti masuk
angin, saya jadi sakit kepala dan mulai demam. Untung saya selalu sedia
bodrex di rumah dengan komposisi paracetamol 500mg dan kofein 50 mg
yang terbukti sangat manjur untuk mengatasi sakit kepala dan juga nyeri
secara umum.Bodrex dapat dikomsumsi walaupun kita belum makan.
Bodrex juga selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan produk terbaik untuk masyarakat, Bodrex saat ini telah tersedia 3 varian untuk sakit kepala, yaitu :
- Bodrex sakit kepala dengan komposisi: Paracetamol 600mg dan kofein 50 mg.
- Bodrex Extra untuk sakit kepala yang membandel dengan komposisi: Paracetamol 350mg, ibuprofen 200mg, caffeine 50 mg
- Bodrex migra untuk sakit kepala sebelah dengan komposisi: Paracetamol 350mg, propyhenazone 150mg, caffeine 50 mg
Dengan 3 varian Bodrex semua sakit kepala menjadi lebih spesifik sehingga lebih tepat dan cepat memberikan hasil, tersedia juga Bodrex untuk flu dan batuk serta flu dan batuk yang berdahak dalam bentuk kapsul dan cair yang ditujukan secara khusus untuk mengatasi gejala flu dan batuk. Untuk urusan sakit kepala Bodrex rajanya, untuk flu yang disertai batuk Bodrex juaranya
Tidak hanya varian dan khasiatnya saja
yang menjadikan Bodrex lebih unggul dari obat lain yang serupa, tapi
juga jangkauannya. Bodrex merupakan obat yang menjangkau hampir di
seluruh wilayah indonesia. Hal inilah
yang menjadikan Bodrex semakin dekat dan semakin bersahabat dengan
masyarakat indonesia.