Tuesday 18 March 2014

Kenapa Yaa Banyak Fasilitas Hiburan Gratis Itu Yang Kurang Terawat atau Rusak


 
Kalo disuruh milih  tempat bermain anak, jujur saya lebih senang membawa mereka bermain ke taman kota.
Membiarkan mereka berlari dan bermain di alam terbuka sambil menikmati  angin yang berhembus dan matahari yang bersinar. Dibandingkan harus membawa mereka bermain ke arena bermain yang terdapat di mal-mal.  
Terlalu sering ke tempat bermain di mall menurutku malah mengajarkan mereka menjadi komsutif dan malas berkeringat. Karena ruang bermain di mall yang terbatas dan tentu saja, jika bermain di mall sekurang-kurangnya kita harus merogoh kocek Rp.20.000/anak dan itupun hanya untuk beberapa menit tergantung jenis permainannya.
Tapi yang memprihatinkan sekarang seringkali fasilitas hiburan gratis seperti yang ada di taman-taman kota kondisinya kurang terawat atau pun rusak. Dan yang lebih memprihatinkan lagi jika fasilitas itu sengaja dirusak atau beri coretan-coretan tanpa makna seperti ini.

Perosotan yang rusak

        fasilitas umum yang dihiasi coretan tanpa makna


Dua  ayunan yang rusak



Seringkali fasilitas umum yang rusak itu di sarana bermain anak seluncuran dan ayunan. Membuat saya berpikir, kenapa yaa banyak fasilitas umum yang gratis itu seringkali kurang terawat atau rusak. Apa  karena material bahan, model mainanannya, faktor penempatan dan cuaca atau justru karena faktor manusianya?



Kalau berdasarkan model untuk perosotan, mungkin model perosotan yang menyatu dengan tanah seperti ini jauh lebih kuat. Materialnya bisa seperti material perosotan biasa bisa juga dari semen, cuma harus dipastikan lincinnya pas sehingga yang menggunakannya bisa meluncur dengan nyaman.
Kalau untuk ayunan seringkali rusak, mungkin karena beban yang ditanggung berlebihan.  Ayunan yang seharusnya dimainkan untuk anak-anak justru orang tuanya juga ikut main. Tapi yang paling parah, jika  ada yang dengan sengaja  mengambil atau lebih tepatnya  mencuri besi/ kawat ayunannya.
Mungkin pemerintah kota takut menyediakan fasilitas bermain seperti ayunan untuk remaja. orang dewasa. takut disalah gunakan menjadi tempat pacaran/berkhalwat. Tapi imbasnya banyak ayunan bengkok/rusak. Walau sudah ditulis khusus anak-anak.


2 comments:

  1. Seandainya pejabat setempat lebih aware dalam hal pemeliharaan, dan seandainya masyaraat pun turut menjaga pelestarian ini dengan baik, seharusnya ini nggak terjadi. senang rasanya jika ada taman-taman umum terawat dengan baik dan layak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih dah mampir mak Mira Sahid. Iya mak taman kota mak milik kita bersama mungkin kalau semua orang merasa memiliki taman kota,baru taman-taman itu akan terawat

      Delete

Terima kasih sudah Berkunjung. Please tinggalkan jejak biar kenal

ASUS ROG Phone 8 Gaming Phones Premium

    Dulu , ada empat kriteria utama yang aku terapkan jika memilih smartphone. Jepretan hasil   kameranya harus bagus, baterainya tahan l...