Thursday 19 October 2023

5 Alasan Kenapa Nggak Update Tulisan di Blog

  

update blog

Sebenarnya ada banyak banget alasan kenapa udah berapa bulan ini nggak update tulisan baru di blog khususnya tulisan organic,  tapi ada beberapa alasan kuat kenapa harus update blog, yaitu karena butuh duit, I need it sebagai terapi jiwa yang kosong, setelah ditimpa huru-hara kehidupan  yang memporak-poranda jiwa yang membuatku menulis bagai pujangga dan berakhir dengan kata“cause I love it”.

          Setelah memikirkan, merenungi, menghayati, mendalami aku akhirnya bisa memutuskan  ada beberapa alasan kenapa nggak update tulisan di blog  selama ini. Dan ini aku rasa banyak blogger lain juga yang merasakannya namun bisa saja urutannya yang akan berbeda.

Kesibukan di dunia nyata

Walau kelihatan seperti pengacara (pengangguran banyak acara) tapi serius kehidupan dunia nyataku benar-benar lagi sibuk banget. Apalagi  punya 3 anak yang belum mandiri.  Satu kelas dua MTsn, satu kelas enam MIN dan satu kelas satu SLB.

Dulu waktu liburan anak sekolah, mikirnya enak neh kalau liburan anak cepat kelar.  Pas anak pergi sekolah bisa me time, ternyata Ferguso kenyataannya lain. Pas anak-anak sekolah justru lebih kurang istirahat bangun paling pagi nyiapin sarapan, nyiapin bekal di bawa sekolah, siapin seragam sekolah dan kantor, pastiin bocah sarapan,  mandi, gosok gigi yang bersih.  Pas mereka sekolah mulai beberes rumah, nyapu, nyuci piring, nyuci baju, nyetrika, belanja, cek hape, masak.

Bocah pulang pastiin mereka makan siang, tidur siang, shalat. Kadang-kadang ikut ketiduran. Sorenya ngantar ngaji, jemput ngaji. Malamnya siapin makan malam.  Nonton tv bareng sambil nanya para bocah ada pr nggak. Pastiin mereka sikat gigi sebelum tidur. Memastikan mereka udah tidur, baru tidur (tapi kadang emaknya udah ketiduran duluan  apalagi kalau urusan padat seharian)

Alasan ini juga didukung ketika pegang laptop terasa sulit karena dibawa bocah  ke sekolah untuk kelas digital. Sedangkan menggunakan hape kurang mantap untuk editing tulisan

Kesehatan

Kalau kesehatan terganggu otomatis aktivitas terganggu.  Beberapa bulan ini disibukkan oleh aktivitas bolak-balik ke rs untuk perawatan gigi (bukan karena jorok, tapi tambalan dari kelas 2 sd, sekitar 34 tahun lalu sompel sedikit dan menyebabkan infeksi menimbulkan gejala alergi ruam merah sedikit gatal dan bengkak di kulit hingga muka) dan nggak hanya satu gigi  yang sompel tapi dua gigi.

amalgam
Gigi yang sompel tambalan Amalgam pada zaman dulu itu, pengobatannya benar-benar memakan waktu. Warna giginya juga jadi berubah. Dokterku bilang  pemakaian amalgam untuk tambalan gigi sekarang sudah dilarang, berbahaya bagi kesehatan karena mengandung merkuri yang tinggi.

Kadang terlintas dipikiran untuk pura-pura nggak terasa sakit biar giginya cepat ditambal permanen, tapi tusukan  jarum  di gusi ketika akar-akar gigi di bersihkan  tidak bisa berdusta. Nggak tau yaa kalau ke dokter spesialis apa bisa lebih cepat atau nggak.

Selain perawatan gigi ada juga bolak-balik RS untuk bisa EEG untuk mengetahui anak bungsuku ada potensi epilepsy atau tidak, karena mereka memiliki riwayat kejang demam.  

Nggak Ada Ide

Pengen nulis, tapi nggak ide. Akhirnya malah jadi nonton drakor, nonton india, nonton dracin (drama china), baca buku, baca facebook, lihat instagram, ngecek whatsaap.  Baca trending topic di twitter Dan tanpa terasa satu hari telah terlewati tanpa kegiatan berarti yang menghasilkan kata-kata untuk dijadikan kalimat bermakna yang disebut tulisan.

Padahal Ferguso dari rumput yang bergoyang aja bisa dijadikan ide tulisan, apa yang kamu lihat, dengar, rasakan, sentuh semua bisa jadi ide tulisan. Tinggal kamunya aja niat nggak untuk nulis.  Penting nggak tulisanmu untuk dishare. Siap mental nggak ketika tulisan jadi viral padahal niatnya cuma nulis curhatan hati paling dalam ketika masa lalu datang kembali setelah sekian lama tak bertemu dan ujung-ujungnya si dia cuma berkata pinjam seratus.

Malas

Kalau ini nggak ada obatnya, kecuali keinginan yang kuat untuk maju dan menghasilkan  duit. Sumpah kalau lagi malas itu, nggak pengen ngapa-ngapain selain tiduran sambil scrolling-scrolling tik tok, snack video, shopee. Pengennya dipijitin sambil dibuatin matcha latte hangat minuman kesukaan, berharap dengan begitu perubahan mood akan menjadi lebih bagus sehingga akan termotivasi untuk kembali menulis.

Tapi kenyataannya rasa malas malah lebih menguasai, menulis di dalam kepala, berceloteh hanya di dalam hati tanpa tergerak untuk menuangkannya menjadi sebuah tulisan dengan judul update blog setelah sekian lama vakum.

Rasa malas juga ternyata didukung oleh mood yang lagi berantakan. Seperti ketika kita sedang patah hati karena  ditinggal ketika lagi sayang-sayangnya, pengkhianatan, drama perebutan harta dan kuasa,  dan juga karena seharian belum mandi apalagi kalau sampai nggak sikat gigi seharian. Asli harimu benar-benar buram ketika ini benar-benar terjadi ( wait, itu benar terjadi dan kamu menikmatinya? Mmm, pasti kamu pendukung lagu Oppie Andaresta..Im single im very happy. (kok jadi nuduh yaa)

Balik lagi kerasa malas. Malas juga bisa dipengaruhi oleh lingkungan.   Misal cuaca yang terlalu panas atau terlalu dingin atau keadaan  perut yang kosong atau terlalu kenyang juga bisa menyebabkan rasa malas. Ingat kata bang Rhoma… T E R L A L U…

Terlalu kenyang, terlalu lapar, terlalu sibuk, terlalu jorok, Segala sesuatu yang berlebihan (terlalu) sungguh tidak baik, sama seperti  rasa rindu yang terlalu hingga merusak konsentrasi. Atau tulisan ini yang  terkesan  terlalu dipaksakan, dipanjang-panjangkan padahal esensi tulisannya cuma 5 hal, tapi harus dikembangkan sedemikian rupa hingga target harus seribu kata bisa tercapai.

Distraksi

Sengaja aku pakai kata distraksi biar kedengaran keren, dan aku kelihatan pintar (setidaknya bagi diriku sendiri) Setelah  mempunyai waktu (memaksakan untuk menyediakan waktu) badan lumayan sehat, ide sudah didapat rasa malas teratasi dan niat sudah cukup bulat. Ternyata ada saja distraksi yang terjadi.

Seperti sekarang ketika aku mulai menulis, si bungsu  yang  giginya baru copot hanya ketika malam menjelang tidur tiba dan paginya kudapati giginya sudah ompong dan itu sudah dua kali terjadi. Padahal sudah dua kali juga dipastikan sebelum tidur  giginya masih terlalu kuat untuk copot hari itu namun kenyataan berkata lain. Giginya copot entah dimana rimbanya.

iseng


Dan sekarang ketika aku sedang belajar fokus untuk menulis seribu kata setelah sekian purnama tidak pernah merangkai kata. Ini bocah muncul dengan senyuman khasnya dan mulai iseng menekan tuts-tuts keyboard tanpa tujuan agar emaknya memberikan perhatian, dan kemudian harus mencarikan peralihan, permainan, atau menyetel film kartun kesukaannya, ngupasin buah jeruk dan salak kesukaannya agar  emaknya bisa tetap melanjutkan tulisan 5 alasan kenapa jarang update blog yang diikutsertakan dalam ngeblog asyik bareng KEB satu hari satu postingan yang akhirnya selesai juga dengan menghela nafas panjang  tanda rasa lega  sudi kiranya kalian yang telah membaca menorehkan kesan pesan sebagai pelipur lara  agar semangatku merangkai kata kembali membara.


No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah Berkunjung. Please tinggalkan jejak biar kenal

Kumon Bangun Kemandirian Belajar Anak Dengan Teknologi

Dunia terus mengalami perubahan, dulu orang harus ke bank untuk mengambil uang, orang harus ke pasar untuk mendapatkan sayuran dan sebagainy...