Friday 21 February 2014

Keajaiban Doa (Mimpi yang Terwujud setelah Satu Tahun)

Alhamdulillah, hari ini Insya Allah suami pulang dari Jepang. Selesai deh satu ujian menjadi single parents selama setahun.
Kali ini aku akan membahas pencapaian papa Vinka selama setahun. Ada sesuatu yang sangat luar biasa, yang mungkin sebagai pegawai negeri biasa cuma mimpi saja bisa terjadi. Jadi ceritanya dulu sekitar setahun atau dua tahun yang lalu papa Vinka pernah nulis status facebook kurang lebih kaya gini. If you see my face on newsletter what will u see? banyak kawan-kawannya yang komentar lucu-lucuan. Dari bilang wajah koruptorlah, artis bokeplah. Cuma aku saja yang nulis. Success men 2014, sebagai istri yaa tentu aja aku selalu mendoakan yang terbaik donk buat suamiku.
And guest what   di tahun 2014 ini suamiku sering masuk koran dan di wawancara di Jepang.(Sebenarnya seh dari tahun 2013) serta yang lebih hebat lagi buatku. Dia juga bisa buat pameran foto tunggal yang difasilitasi kantornya di Jepang keren nggak tuh.



http://www3.nhk.or.jp/nhkworld/
Intinya dari tulisan ini jangan sepelekan harapan kamu, yang bahkan kamu rasa hanya akan terwujud di dunia mimpi. Sedikit wawancara sama papa Vinka apa tipsnya bisa jadi seperti sekarang. "Cintai pekerjaanmu dan  lakukan yang terbaik jangan lupa berdoa."
So jangan takut bermimpi. Cintai apa pun pekerjaanmu. Lakukan yang terbaik. Dan jangan lupa berdoa.

Thursday 20 February 2014

Electronic Gadget

Di era milenium dan zaman serba canggih sekarang ini masyarakat tidak asing lagi menggunakan " Electronik Gadget"
Seolah dimanjakan oleh electronic gadget yang ada masyarakat menjadi malas bahkan lupa bagaimana rasanya kalo electronic gadget itu tidak ada.
Contonya saja ibu rumah tangga di zaman sekarang ini electronik gadget yang sering digunakan untuk kegiatan sehari-hari dari blender,microwave, televisi, komputer, laptop, kompor listrik, pemanggang roti, hp,dan masih banyak electronik gadget lainnya dengan alasan praktis,menghibur, hemat waktu.
Bayangkan jika semua manusia dibumi ini mengerjakan semua perkerjaannya dengan sangat bergantung pada electronic gadgetnya, begitu padam listrik mendadak dia akan kalang kabut, stress..belum masak nasi karena rice cooker nggak bisa nyala, nggak bisa bikin sambal karena blender nggak mau hidup, cucian numpuk karena mesin cuci mati,karpet berdebu karena peyedot  debunya rusak dan kegiatan lainnya yang terhambat gara-gara nggak pake electronic gadget .

Padahal sebelum ditemukan peralatan canggih yang sering disebut electronic gadget kita biasa memasak nasi dengan panci diatas kompor atau tungku,kita membuat bumbu dengan menggunakan gilinggan batu, kita membersihkan karpet dengan menggunak sikat dan sapu lidi, kita menyuci dengan papan gilesan dan sikat, menghangatkan makanan dengan kompor, menidurkan anak dengan ayunan per manual, kipas anak dengan kertas koran, menyampaikan kabar dengan surat,mengukur kelapa dengan kukuran tangan, dan masih banyak kegiatan sehari-harinya lainnya yang kita lupa bagaimana cara mengerjakannya karena kita dimanjakan oleh teknologi gadget. dengan segala alasan  sebagai pembelaan diri harus menggunakan "electronic gadget "tersebut, praktis, hemat waktu, takut dibilang ketinggalan zaman, nggak gaul, ndeso..dan sebagainya dan sebagainya

Friday 31 January 2014

Alhamdulillah ada namaku

Jika dibandingkan penulis-penulis lain yang lebih hebat memang karyaku tak seberapa tapi rasanya menang lomba itu memang  sesuatu yaa...nah ini sesuatu  yang memajang namaku

PEMENANG AUDISI LOMBA MENULIS WRITING REVOLUTION AGUSTUS 2013

Penjurian dan penilaian kami sesuai dengan tema dan syarat penulisan serta memperhatikan kedalaman pesan tulisan, kemenarikan gaya analisa, argumentasi dan solusi yang ditawarkan. Dalam menilai, kami tidak mematok pada jumlah sesuai dengan tujuan awal tapi lebih pada kualitas tulisan. Sehingga pada Audisi Lomba Menulis Agustus lalu tidak sampai 30 nominasi yang terpilih.

Setelah kami membaca dan menilai dengan seksama tulisan para peserta yang berjumlah puluhan, kami memutuskan yang berhak mendapatkan penghargaan sebagai pemenang dan nominasi adalah:

Pemenang Favorit:
@Wahyu Rahma Zulaeha, judul "Barisan Kalimat Penggerak Martabat”

Nominasi:
1) Ais Tiara Annur judul Semoga dari tulisan kita…
2) Hammad Mutawakkil Hibatillah judul “Ketika tulisan menggenggam dunia”
3) Fayruz Andy judul “MIMPI UNTUK TANAH AIR”
4) Harie Khairiah, judul “Kartini Vs Aku”
5) Putri Widya Judul “Meningkatkan Tren Membaca dan Menulis Remaja Indonesia
6) Restia Ningrum judul “Menulis untuk Membangun Peradaban Bangsa”
7) Yuz Nita Judul “Menjadi Pribadi Yang Bermanfaat Lewat Tulisan”

Hadiah:
Pemenang Favorit mendapatkan hadiah paket buku senilai Rp 250 ribu + Beasiswa SMCO Writing Revolution.
Para Nominator berhak mendapatkan buku "Cara Dahsyat Menulis Cerpen dengan Otak Kanan" + Beasiswa SMCO Writing Revolution.
https://www.facebook.com/pages/Writing-Revolution/137374743017113?ref=br_tf

Monday 27 January 2014

Arti Cinta Buat Anak Kecil



Aku hanya manusia biasa yang tak sempurna dan kadang salah namun dihatiku cuma satu, cinta untukmu luar biasa, rintik hujan ditemani lagu-lagu romantis begini, melambungkan hayalku kembali ke masa lampau, mengenang semua cinta yang pernah datang dan pergi, dan semua cerita cinta yang pernah singgah di hati  yang kadang bisa membuat kita tertawa, menangis, kecewa, bahagia, sedih pokoknya berjuta rasanya deh.
Memang akan ada masa dalam hidupmu untuk mengenang, dan menceritakannya kembali dan ini adalah ceritaku tentang cinta. Tapi, bukan Cinta anaknya tetangga sebelah yaa
“Tidak seorang pun bisa memanipulasi orang lain, Dalam setiap hubungan, kedua belah pihak paham apa yang sedang mereka lakukan, bahkan jika salah satunya mengeluh di kemudian  hari bahwa dia telah dimanfaatkan itu kata mbah Paulo Coelho tentang cinta.
Cinta itu ada banyak warna, warna merah untuk cinta pada orang tua, warna pink untuk cinta pada kekasih, warna biru untuk cinta pada sahabat dan teman, warna putih untuk cinta pada anak-anak. Apapun warnanya cinta seharusnya dia bisa membimbing kita melihat hal-hal yang tak pernah  terbayangkan ada, dan membangkitkan jiwa kita yang mati menjadi hidup kembali.  Dalam banget yaa maknanya cinta, saking dalamnya membuat kita terkadang menjadi tidak dapat melihat makanya ada istilah cinta itu buta. Eh, hujan dah berhenti, dah saatnya kita balik ke kehidupan nyata.
Pernah ngerasain cinta? Kapan pertama kali kamu jatuh cinta? Kalo dari pengamatannku sih sebenarnya dari TK  kita sudah mulai tau jatuh cinta, tapi nggak seberat cinta  orang dewasa. Cinta waktu kita TK dulu mungkin hanya sebatas rasa suka pada lawan jenis dan nggak malu menunjukkkan rasa suka kita,  mungkin dengan sering menyebutkan namanya.
Hah dari TK? Masa sih, kamu pasti bilang aku sedang mengada-ada.  No, sama sekali tidak. Ini hasil pengamatanku pada orang-orang terdekat, yaitu keponakannku. Saat itu dia yang baru pulang sekolah bilang dia cinta sama kawan laki-laki di taman kanak-kanak. Dan itu membuat dia selalu riang ketika menyebut teman laki-lakinya.
Benarkah itu cinta? Rasanya terlalu dini menyapa, untuk anak-anak TK. Dan hari ini aku dibuat terkejut oleh kata-kata anakku.
“Itu karena dia cinta sama kelincinya, Ma.” Celetuknya ketika menonton film kartun Putri Sophia. Waduh sepertinya film kartun anak-anak jaman sekarang bahasa dan ceritanya perlu pengawasan lagi. Karena anak-anak begitu cepat menirunya. Karena penasaran akhirnya kubertanya apa arti cinta bagi anakku.
“Cinta itu yaa love. Love itu gambarnya hati.” Oh ternyata cuma itu arti cinta buat anak berumur empat tahun. Kupikir...ah sudahlah. Kalau arti cinta buatmu apa?
***


Thursday 23 January 2014

My 5 Years Anniversary

Dua tiga Januari lima tahun yang lalu
Engkau ikrarkan janji di depan penghulu
Dua tiga Januari di hari ini
Dengan dua buah hati
Masih setia menanti
Kau kembali lagi

Sedih yaa ngerayain ulang tahun perkawinan kaya gini. Satu di Aceh satu di Jepang... jadi ingin berandai-andai. Tapi panjang khayal nanti dibisikin setan lagi.
Ambil sisi positifnya aja deh. Semua yang terjadi pasti yang terbaik yang digariskan untuk kita. Moga ke depannya langkah kitamakin seirama sehingga lebih indah lagi terdengar ketika memainkan nada

Thursday 16 January 2014

Jodoh Satu Klik


Susah benar cari calon suami sekarang ini. Ada yang baik tapi tampangnya pas-pasan. Ketemu yang  ganteng tapi pacarnya ada tiap tikungan jalan. Giliran ketemu yang nyaris sempurna dari segi penampilan dan wawasan, eh penghasilannya kurang.”
“Matre kamu!” Jawabku sambil ngakak
 “Eits, realistis itu namanya! Memangnya kamu mau menikah dengan pria yang tidak mempunyai penghasilan? Mau merid dengan modal cinta doank? Jangan naif deh! Hari gini  merid modal cinta doank yang benar saja.”
Pendapat Rini memang ada benarnya. Banyak pernikahan yang kandas hanya karena kurangnya materi. Tetapi banyak juga orang yang bergelimang harta justru pernikahannya tidak  bahagia. Di situ perlunya cinta untuk menguatkan.
“Eh, ditanya malah bengong. Kriteria calon suamimu kaya gimana? Aku jadi penasaran.”
“Kalo aku sih, yang penting kepribadiannya. Rumah pribadi, mobil pribadi...” jawabku asal, sukses membuahkan sebuah cubitan di pinggang.
“Yei, diajakin ngomong serius juga. Mentang-mentang teman cowoknya banyak. Tinggal dipilih mana yang suka. Trus merid deh.”
“Bukan gitu Rin, usia kitakan masih muda baru juga dua puluh tahun untuk apa memilirkan  hal seperti itu sekarang. Kalo kata Dewa19, jalan kita masih panjang.”
“Justru dari sekarang kita masih bisa pasang kriteria yang tinggi. Masih banyak pilihan yang datang. Kalo umur kita dua tujuh, mulai obral deh kriterianya. Siapapun yang datang asal laki-laki dan baik kita terima daripada dibilang perawan tua.”
“Memangnya barang diobral? Jodoh tuh sudah ada yang mengatur. Santai sajalah, semua sudah diciptakan berpasangan. Ada siang dan malam, Ada laki-laki dan wanita.”
“Iya deh, yang punya banyak calon. Bisa tenang soal jodoh. Ngomong-ngomong aku balik dulu yaa  Ria, sudah mau magrib. Takut kemalaman sampai di rumah.”
**&&&**
Dua tujuh kini umurku. Masih sendiri. Sementara satu persatu sahabatku sudah menemukan pasangan hidupnya. Seringkali undangan yang datang justru menambah rasa kesepian di hatiku.
Dadaku sesak dengan campuran rasa antara bahagia dan iri. Iri karena pencarian mereka akan jodoh pemberian Tuhan telah berakhir. Sedangkan aku masih meraba-raba siapa sebenarnya belahan jiwa. Tak terasa air mata menepi di pelupuk mata.
“Di tempat kerjamu orang laki-lakinya banyak, apa tidak ada satu yang kena di hati? Kamu terlalu milih-milih jodoh. Lihat kawan-kawanmu sudah menikah semua. Rini malah anaknya sudah dua. Kamu kapan?”
Pertanyaan  yang sering kudengar akhir-akhir ini. Baik itu dari orang tua, saudara bahkan teman-teman. Ada yang  bersimpati, dengan menawarkan kenalannya yang masih lajang. Ada juga yang hanya menyalahkan. Gelisahku karena lingkungan. Mencari jodohkan tak semudah membalik telapak tangan. Haruskah kumenerima siapa saja yang datang demi mengejar gelar istri.
**&&&**
Berbagai  cara sudah kuterapkan dalam mencari jodoh. Dari baca buku, berdoa, travelling. Bahkan aku yang paling cuek dengan penampilan sekarang mulai rajin membersihkan wajah dan melakukan perawatan ini dan itu. Sungguh suatu keajaiban tapi belum  juga ada tanda-tanda bertemu jodohku.
Aku tetap berbaik sangka dan terus memperbaiki diri. Menemukan jodoh ternyata seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami...
Harapanku akan jodoh sebenarnya sederhana sekali. Aku ingin menikah dengan orang yang bisa membuatku tertawa, sesedih apapun aku. Membuatku merasa cantik, sejelek apapun aku. Dan membuatku merasa kaya semiskin apapun aku.
Dan dari segi penampilan suamiku itu harus menenangkan hati ketika kulihat. Suaranya harus bagus jadi aku tak akan bosan mendengar jika dia menasehati.  Satu  lagi dia harus pandai mengaji dan wawasannya luas. Sederhanakan kriteriaku?
**&&&**
 Hari berganti minggu, minggu berganti bulan. Pekerjaan yang menumpuk membuatku sedikit lupa masalah jodoh. Semua pekerjaan dituntut segera diselesaikan. Sungguh sangat melelahkan. Stress melanda, mukaku yang biasa mulus kini berhiaskan jerawat batu.  Cukup membuat kesan merona di kedua pipi. Apalagi setelah project ini kontrak kerjaku selesai. Benar-benar hidup yang sempurna.
Tiba-tiba di yahoo messeger ku terlihat Eni mengirim pesan
 “Rie bisa nggak ke tempatku sekarang? Ada temanku mo kenalan.”
” Aduh Eni, kerjaanku lagi banyak dan aku juga nggak pede mukaku hancur begini”
“Ya udah kalau gitu, ini Yahoo messegernya jangan lupa diadd”
“Oke” jawabku singkat
Akupun melanjutkan pekerjaanku, ada-ada saja si Eni   mau kenalin cowok pas mukaku hancur nggak karuan kaya gini. Baru lima menit aku meneruskan pekerjaan, yahoo messegerku mengirimkan pesan Eni lagi.
Sudah di add belum Yahoo messeger temanku? jangan lupa diadd yaa

Ya ampun si Eni nggak sabaran amat jadi orang. Memang dikiranya mudah apa nge-add orang jadi teman. Hanya sekedar klik tanpa pertimbangan. Zaman sekarang nemu orang baik di dunia nyata tuh jarang terjadi. Apalagi ini, kenalan lewat dunia maya. Apa sih yang diharap dari perkenalan ini. Tahu orangnya juga tidak.
 “Cring“ yahoo messeger  kuberbunyi lagi. Eni mengulang pesannya. Menyadarkanku dari lamunan. Apa sih kelebihan temannya. Kok ngotot banget Eni, menyuruh aku add dia jadi teman. Bimbang masih melanda, tapi kuputuskan untuk membuka hati kali ini.
Tak ada salahnya mencoba. Toh kalau memang tidak sesuai tinggal ku remove saja.  Kenapa harus khawatir berlebihan hanya karena pernah disakiti sekali. Untuk menyembuhkan luka cinta harus diobati dengan cinta juga. Mungkin saja kali ini memang berjodoh.
"Iya sekarang ku add”
“Hai aku disuruh Eni nge add kamu, Kenalin namaku Ria”
“Hai juga namaku Julio”
Dan obrolan kita berlanjut dengan serunya. Belum pernah ada laki-laki yang bisa menandingi kumemberi argumen sebelumnya. Kita mulai bertukar nomor hp dan fb(facebook) supaya tahu rupa masing-masing.
Foto profilnya biasa saja, tak ada getar ketika melihatnya. Suka mendaki gunung, lulusan  telekomunikasi. Lumayan dari segi tampang. Sepertinya orang yang menyenangkan. Terlihat dari komentar-komentar temannya difacebook.

Hidupku mulai berwarna lagi. Tapi  aku masih ragu, jika belum bertemu langsung. Bisa saja foto yang ditampilkan palsu. Atau hasil edit dengan photoshop  sehingga tak berbekas aslinya bagaimana. Mungkin juga dia menyangka hal sama. Mengira diriku cantik dan manis sedemikian rupa. Walau sudah kujelaskan wajahku hancur sekarang.
Aku tidak mau buang-buang energi dari perkenalan ini. Sejak awal sudah kutegaskan, mencari suami bukan pacar. Lebih baik terluka sekarang daripada ketika perasaanku tumbuh lebih dalam akan lebih sulit untuk mengobatinya/
Seminggu setelah kami berkomunikasi lewat yahoo messegger dan hape. Kami memutuskan untuk bertemu langsung. Pertemuan ini bisa menjadi awal sebuah cerita baru. Tapi bisa juga akhir cerita yang baru saja terjalin.
Aku mulai memikirkan hal yang terburuk yang mungkin terjadi. Seperti jika nanti dia datang tapi berpura-pura tidak mengenaliku ketika kami bertemu. Atau bahkan dia tak datang sama sekali seperti janjinya.
Hei laki-laki di depanku sepertinya aku mengenalnya. Baju kemeja kotak-kotak berwarna biru dengan tas ransel hitam. Itu dia. Lebih tampan aslinya daripada foto yang dipajang difacebook. Seperti ada angin yang berhembus ketika dia berjalan. Membuatku senyum sendirian.
Sengajaku membawa buku untuk menutupi wajah. Jadi aku bisa memperhatikan gerak-geriknya dengan leluasa. Hape kubuat posisi silent, berjaga-jaga kalau dia menghubungi jangan sampai ketahuan aku sudah ada disini.
Kuputuskan untuk duduk didalam cafe, dengan pemandangan langsung ke taman. Dari situ lebih  leluasa mengamatimu yang sedang mencariku di setiap sudut taman. Telingamu tak lepas dari hape mencoba menghubungi, mencari tahu dimana posisiku sekarang. Untung hapeku sudah dalam posisi silent.
Sungguh kutak sanggup menahan rasa geli. Tak kuhiraukan tatapan bingung penggujung cafe lainnya melihatku senyum-senyum sendirian. Padahal di sekitar tidak ada pemandangan yang lucu.
Ups, tak sengaja kita saling bertatap mata. Segera kututupi mukaku dengan buku, berpura-pura membaca.  Semoga tidak ketahuan. Kau melewatiku begitu saja. Lega...
Ada rasa menjalar diam-diam dalam hati. Dejavu, sungguh aneh sekali rasa ini. Baru pertama kali melihatmu tapi terasa telah lama kita saling mengenal. Tak pernah kumerasakan perasaan ini sebelumnya. Hei, kau berbalik arah tiba-tiba tepat ke arahku. Bagaimana lagi kumenghindarimu.
“Ria?” tanyamu padaku sambil menyodorkan tangan mengajak salaman.
“Bukan” jawabku. Tak kuhiraukan tangamu yang mengajak salaman.
“Pasti Ria nih” Kau bersikukuh sambil duduk dibangku sebelahku. Tampak geram diwajahmu. Aku hanya senyum. Sudah ketahuan, yaa lebih baik terus terang.
Hanya perlu  seminggu  sejak pertama kali bertemu kau  kenal keluarga besarku. Dan seminggu kemudian kau kenalkan aku pada ibumu. Dan kini aku telah menjadi istrimu, bahagia hatiku. Bertemu  jodohku dengan satu klik.
Dan setelah menjadi istrimu baru aku menyadari begitu banyak alasan dan cara yang pasti membuat kita bertemu. Mulai dari kesamaan hobi, teman, lingkungan dan pekerjaan. Jodoh memang tak mungkin salah apalagi tertukar.


**Tamat**

Tuesday 14 January 2014

Calon Mantu


 Dear calon menantuku,
Setelah jadi ibu, baru aku menyadari akan hadirmu suatu hari nanti wahai calon mantuku. Kita mungkin belum pernah bertemu. Tapi kuyakin karena cantik pribadimu  engkau dipilih oleh anakku.
Sebagai ibu tentu saja aku bahagia punya menantu. Hadirmu telah sempurnakan agama anakku. Jangan dengar mitos buruk tentang mertua. Seperti yang kudengar dulu waktu jadi calon mantu.
Ibu mertua tidak sekejam ibu tiri, jangan cemburu akan hadirku. Apalagi sampai menganggapku rivalmu. Itu tak perlu terjadi. Kita mencintai orang yang sama. Mari bersama kita bahagiakan dia.
Setelah kalian menikah, kuharap tak ada jurang antara kita. Karena kini kau bahagian dari keluarga. Kau bebas bercerita dan berbuat apa saja, asal sesuai norma dan etika juga. Hormati dan sayangi aku seperti kau hormati ibumu.
Jika ada yang membuatmu risau, jangan malu bertanya.  Mungkin aku tahu jawabannya apalagi menyangkut  anakku. Dengan senang hati kuberi tahu. Maka akan bahagia selalu hidupmu bersamanya.
Kumohon jangan berburuk sangka, apabila kubertanya ini itu, sekadar ingin tahu. Mungkin ada yang bisa dibantu berdasarkan pengalamanku jadi ibu terlebih dahulu.
Hidup memang cuma sekali, harus dinikmati. Tapi jangan lupa kehidupan di akhir nanti. Jangan terlalu foya-foya. Hiduplah sederhana saja walau kau kaya. Itu menjadikanmu lebih bersahaja dan bisa membantu sesama
Maaf jika ada kata-kataku yang salah. Apalagi sampai menyakiti hatimu. Sunggu aku tak bermaksud seperti itu. Aku hanya ingin yang terbaik untuk kalian.

Kumon Bangun Kemandirian Belajar Anak Dengan Teknologi

Dunia terus mengalami perubahan, dulu orang harus ke bank untuk mengambil uang, orang harus ke pasar untuk mendapatkan sayuran dan sebagainy...