Jadi
dari tadi pagi Vinka tuh bilang kalau kepalanya sakit,dan dia nunjukkin bagian
kepalanya yang sakit. Tapi karena aku lagi sibuk motongin rambut Shidiq
(soalnya shidiq nggak bisa diam anaknya, mau bawa ke tukang cukur yang ada ntar
malah lari-lari kejarin shidiq dan kalau berhasil ketangkap ntar dia malah
ngamuk, teriak-teriak) jadi belum sempat lihat.
Pas
pulang Papanya sholat Jumat baru deh papanya lihati, trus pas papanya lihatin
kok ada darah di kepala Vinka apa dia ada jatuh? Aku ikutan lihat bagian yang
berdarah di kepala Vinka, darahnya seh cuma sedikit, trus ada sesuatu yang
berwarna putih kehijauan, (absurd seh warnanya jadi rada sulit
ngedefinisikannya) di atas darah itu pertama kupikir apa upil yang nempel yaa?
tapi pas ditarik pelan-pelan sama papanya benda yang bewarna hijau nggak
mau lepas juga si Kakak malah menjerit-jerit kesakitan. Pas ditarik dengan
keras baru dia terlepas. Dan si Kakak teriak makin keras sambil megangin
kepalanya.
Benda
hijau itu ukurannya sebesar kepik dan ternyata juga bergerak-gerak dan
mempunyai kaki seperti kepik, seumur-umur baru lihat tuh binatang. Bukan kutu
manusia tapi pas aku pencet isi badannya darah semua, mungkin darah dari kepala
si Kakak. Geli deh.
Neneknya
bilang biasanya binatang kaya gitu sukanya ngisap darah ayam dan bikin luka
badan ayam, dan biasanya adanya di sekitar kandang ayam namanya kutu babi. Anehnya kutu babi adanya kok di ayam.
Baru deh Vinka ngaku kemarin dia main-main di kandang ayam tetangga. Soalnya di belakang, samping kanan dan depan rumah kami tetanggaku pada pelihara ayam, dulu waktu papanya kecil suka peliharaa ayam juga, Cuma sejak wabah flu burung melanda ayamnya udah dijual, dipotong dan nggak ngelanjutin lagi pelihara ayam. Mungkin Vinka penasaran gimana ayam itu berkembang biak yaa makanya main kesitu, tapi kalau oleh-olehnya luka plus binatang penghisap darah sebesar kepik itu, kayanya lain kali ebih baik lihat ayamnya jauh-jauh aja kali yaa.
Baru deh Vinka ngaku kemarin dia main-main di kandang ayam tetangga. Soalnya di belakang, samping kanan dan depan rumah kami tetanggaku pada pelihara ayam, dulu waktu papanya kecil suka peliharaa ayam juga, Cuma sejak wabah flu burung melanda ayamnya udah dijual, dipotong dan nggak ngelanjutin lagi pelihara ayam. Mungkin Vinka penasaran gimana ayam itu berkembang biak yaa makanya main kesitu, tapi kalau oleh-olehnya luka plus binatang penghisap darah sebesar kepik itu, kayanya lain kali ebih baik lihat ayamnya jauh-jauh aja kali yaa.