Saturday 29 March 2014

(Give Away) Mendongeng yuk,


Sejak Vinka masih dalam kandungan aku senang sekali  mendongeng dengan cara membacakan buku. Sampai kini dia berusia empat tahun dan memiliki adik kebiasaan itu terus kulakukan. Ada kebahagian tersendiri ketika mereka begitu antusias mendengarkan ceritaku dan bertanya ini dan itu cerita yang sedang kubacakan untuk mereka.

Shidiq dengan buku favoritnya 

Mungkin karena cara aku mendongeng yang membuat mereka antusias, kadang aku mendongeng sambil bernyanyi atau mengunakan mimik wajah atau menirukan suara-suara.Tapi kalau lagi malas aku hanya membaca biasa saja.
Untungnya buku cerita mereka didukung dengan gambar yang banyak jadi mereka tetap tekun menyimak waktu kubacakan cerita.  Sehinggas sambil aku bercerita anak-anak menikmati gambar yang menjadi objek cerita. Bahkan  mereka mempunyai buku cerita dongeng favorit masing-masing. 
Shidiq (2 tahun) paling suka dibacakan   buku kisah-kisah teladan Al-Qur'an untuk anak dan Vinka (4,5 tahun) paling suka dibacakan  buku rahasia princess, kisah 10 putri cantik, pintar, baik hati dan islami.
Ternyata dengan mendongeng dapat menumbuhkan daya imajinasi  dan rasa cinta anak pada buku.  Vinka jadi pandai mewarnai karena sering melihat gambar dari buku-buku yang kudongengkan. 





Begitu juga dengan Shidiq, walau dia masih bayi suka banget kalau dibeliin buku baru. Baik itu buku mewarnai ataupun buku bacaan. Jadi dengan membiasakan mendongeng untuk anak seolah mengikuti perumpamaan "sekali dayung dua tiga pula terlewati.
Dengan mendongeng melatih anak untuk menjadi pendengar yang baik, fokus pada cerita yang didongengkan dan juga menumbuhkan rasa cinta anak pada buku



Tulisan ini diikutsertakan dalam giveaway Mamahtira

Friday 28 March 2014

Bermain dengan Barang Bekas

Dah mau weekend nggak tahu mau liburan dimana? Bosan pergi ke tempat liburan yang sama? Kenapa tidak mencoba mebuat aktivitas yang menyenangkan saja di rumah bersama si kecil, dengan memanfaatkan barang yang tak terpakai.
Si kecil pasti suka. Apalagi bila diizinkan berkreasi sendiri. Dengan memanfaatkan kotak yang tak terpakai bisa kita olah menjadi tempat mainan si kecil atau tempat si kecil menggambar. Sekaligus bisa diolah menjadi mobil-mobilan, dan masih banyak lagi.
Sedangkan dari tempat telur bisa kita olah menjadi mainan muka moster dengan tambahan pola dan warna serta tempelan mata dan mulut dari kertas. Selamat berkreasi dengan si kecil.




Thursday 27 March 2014

Mengajarkan Anak Memasak Sejak Dini

 Mengajarkan anak memasak sejak usia dini mengapa tidak? Hal ini yang kuterapkan pada anakku Vinka Azzahra yang berusia empat tahun. Pertama seh, aku ragu untuk mengajarkan dia memasak menginggat usianya yang masih sangat kecil buatku.
Tapi karena dia terus memaksa dan dengan bijaknya berkata."Nanti kalau kakak sudah gede, kakak nggak bisa masak gimana?" Pertanyaan yang membuatku tersentak sekaligus kagum karena diucapkan anak usia empat tahun.
Akhirnya kuputuskan untuk mulai mengajarkan dia memasak setahap demi setahap dari ketrampilan yang paling dasar yaitu mengenalkan nama bumbu-bumbu dapur dari mulai jahe, bawang merah, bawang putih, ketumbar,kemiri dsb




Keesok harinya dia mulai praktek di dapur dengan membantu memotong bawang merah, atau memetik sayur dan aku yang memasaknya di atas kompor. Kami bahkan punya menu favorit untuk memasak bersama. Tentunya yang sederhana jadi mudah diingat untuk Vinka selain kuah bening dan agar-agar ini masakan favorit kami.
Tahu Pepek ala Vinka dan Mama
Bahan: Untuk Satu Mangkok Tahu Pepek diperlukan empat buah tahu 
  • Daun bawang bisa diganti dengan bawang merah
  • kecap
  • garam
  • Kalau ingin pedas bisa ditambah dengan cabe rawit
Cara membuatnya:
  • Goreng tahu setengah matang tiriskan
  • Hancurkan tahu yang telah digoreng setengah matang menggunakan ulekan.
  • Iris kecil-kecil daun bawang atau bisa digantikan dengan bawang merah. Iris kecil cabe rawit.
  • Panaskan minyak, tumis bawang merah/ daun bawang dan cabe rawit masukkan tahu yang telah dihaluskan tambahkan kecap dan garam.
  • Masak hingga tahu terlihat masak sempurna dapat dilihat dari keringnya air tumisan yang keluar dari tahu.
  • Tahu pepek siap dihidangkan. Lebih mantap kalo menutahu pepek ini disantap dengan nasi panas dan sambal terasi






Wednesday 26 March 2014

Cell Phone Novels

 Punya talenta menulis cerita dalam SMS panjang, kenapa tidak mencoba membuat novel seluler sekalian. Seperti yang dilakukan seorang ibu muda di Jepang bernama Katsura Okiyama(25). Sambil mengasuh anak, ia memainkan jempolnya dan menulis lebih dari 100 SMS per hari atau sekitar 20 halaman yang dilakukan selama dua jam.
Satu SMS di Jepang  bekisar 160 huruf. Bisa dihitung sendiri bagaimana sekian ribu SMS ditempuh untuk membentuk sebuah novel pendek. Bahkan hobinya ini pernah diulas di majalah Time di awal tahun 2008.
Demam novel seluler menyerang Jepang, China, India, Korea, Amerika dan Kanada. Sejumlah negara Eropa lain juga mulai kejangkitan trend ini.
Sementara di Indonesia sendiri  trend menulis melalui SMS hanya sekadar SMS para idola, ramal-meramal , undian dan SMS lucu-lucuan. Terinspirasi dari kesukseksan Yoshi tercatat di The New York Times  seorang anonim di Jepang sebut saja Rini (25) yang kemudian menulis sebuah novel lewat SMS yang kemudian dengan telaten disusun menjadi sebuah buku oleh rekannya  dengan judul "If you".
Yang kemudian dicetak  dalam kemasan hardcover dengan ketebalan 142 dan ludes mendekati angka cetakan 500.000 eksemplar. Novel If You menjadi salah satu dari 10 buku terlaris di Jepang (2007). Dan yang lebih hebat lagi lima dari  10 daftar terlaris itu adalah cell phone novels.
Cell phone novels pernah di bahas di jurnal sastra Bungaku-kai dengan tema "Will cell phone novels kill the author"edisi Januari 2007. Keita shosetsu atau "cell phone novels" dianggap sebagai cikal bakal genre baru sastra tulis di Jepang. 
Di Jepang sendiri, kelahiran novel seluler itu mengundang banyak kontroversi. Gaya hidup berseluler-ria di Jepang sudah dianggap melewati  ambang kritis. Ketergantungan gaya hidup mereka menyebabkan mereka  membaca komik, mengakses internet dan membaca e-book dalam telepon jinjing. Mereka melakukannya setiap saat, di mana pun berada.
Serbi-serbi Novel Seluler
  • Ciri-ciri"cell phone novel" yang dibatasi layar seluler menyebabkan ceritanya serba ringkas. Kalimat pendek-pendek dan penulisannya sangat spontan dan formal.
  • Puluhan novel selulet yang akhirnya diterbitkan di Jepang masih mengangkat tema cinta sampai ada istilah pasar untuk novel ini sebagai "H-tek"aliad "Harlequin for Technology"
  • Kehadiran  novel seluler di Korea, Finlandia dan Amerika dianggap memacu budaya menulis dan membaca. Cell phone novels dianggap sebagai salah satu media alternatif yang mewadahi aktivitas keaksaraan.
Sumber tulisan dari sebuah kertas koran yang dijadikan bungkusan edisi juni tahun 2008, yang kucoba  tulis ulang dengan bahasaku sendiri karena banyaknya bagian yang hilang. termasuk plagiat nggak yah tulisanku??

Monday 24 March 2014

My Alexa Rank

Lagi pada heboh dengan alexa rank apa lagi sebagai orang baru di dunia blogger  kudu tahu neh.  Buat yang nggat tahu apa itu alexa rank. Alexa rank adalah salah satu situs  penyedia rangking blog atau web sites.Kita dapat melihat rangking atau peringkat situs kita baik secara global maupun lokal. Semakin tinggi page rank blog kita tentu merupakan prestige tersendiri buat yang empunya blog
Cara mengetahui alexa rank kamu harus masuk ke http://www.alexa.com/


Masukkan url/link blog kamu  neh contohnya untuk hariekhairiah.blogspot



Tuesday 18 March 2014

Kenapa Yaa Banyak Fasilitas Hiburan Gratis Itu Yang Kurang Terawat atau Rusak


 
Kalo disuruh milih  tempat bermain anak, jujur saya lebih senang membawa mereka bermain ke taman kota.
Membiarkan mereka berlari dan bermain di alam terbuka sambil menikmati  angin yang berhembus dan matahari yang bersinar. Dibandingkan harus membawa mereka bermain ke arena bermain yang terdapat di mal-mal.  
Terlalu sering ke tempat bermain di mall menurutku malah mengajarkan mereka menjadi komsutif dan malas berkeringat. Karena ruang bermain di mall yang terbatas dan tentu saja, jika bermain di mall sekurang-kurangnya kita harus merogoh kocek Rp.20.000/anak dan itupun hanya untuk beberapa menit tergantung jenis permainannya.
Tapi yang memprihatinkan sekarang seringkali fasilitas hiburan gratis seperti yang ada di taman-taman kota kondisinya kurang terawat atau pun rusak. Dan yang lebih memprihatinkan lagi jika fasilitas itu sengaja dirusak atau beri coretan-coretan tanpa makna seperti ini.

Perosotan yang rusak

        fasilitas umum yang dihiasi coretan tanpa makna


Dua  ayunan yang rusak



Seringkali fasilitas umum yang rusak itu di sarana bermain anak seluncuran dan ayunan. Membuat saya berpikir, kenapa yaa banyak fasilitas umum yang gratis itu seringkali kurang terawat atau rusak. Apa  karena material bahan, model mainanannya, faktor penempatan dan cuaca atau justru karena faktor manusianya?



Kalau berdasarkan model untuk perosotan, mungkin model perosotan yang menyatu dengan tanah seperti ini jauh lebih kuat. Materialnya bisa seperti material perosotan biasa bisa juga dari semen, cuma harus dipastikan lincinnya pas sehingga yang menggunakannya bisa meluncur dengan nyaman.
Kalau untuk ayunan seringkali rusak, mungkin karena beban yang ditanggung berlebihan.  Ayunan yang seharusnya dimainkan untuk anak-anak justru orang tuanya juga ikut main. Tapi yang paling parah, jika  ada yang dengan sengaja  mengambil atau lebih tepatnya  mencuri besi/ kawat ayunannya.
Mungkin pemerintah kota takut menyediakan fasilitas bermain seperti ayunan untuk remaja. orang dewasa. takut disalah gunakan menjadi tempat pacaran/berkhalwat. Tapi imbasnya banyak ayunan bengkok/rusak. Walau sudah ditulis khusus anak-anak.


Wednesday 12 March 2014

Tips Singkat Membuat Rensensi Buku Tanpa Membeli Buku Tersebut

Mau bikin resensi buku tanpa harus membeli buku yang mau dirensensi. Caranya gampang kok.

  1. Pinjam buku yang mau dirensensi itu dari teman, saudara, perpustakaan. Kalau saudara, teman, perpustakaan  atau kenalan kamu tidak memiliki buku tersebut kamu bisa menerapakan cara nomor dua dan tiga.
  2. Kumpulkan semua testimoni yang terkait dengan buku tersebut.
  3. Kumpulkan semua resensi buku yang terkait dengan buku tersebut.
  4. Setelah semua testimoni dan resensi buku tersebut kamu baca. Mulai menulis resensimu dengan gaya bahasamu sendiri.


Setelah rensensimu selesai. Aku punya satu pertanyaan buat kamu yang membuat ressensi dengan tips ini.  Setelah sekian testimoni dan resensi kamu baca. Tidakah kamu ingin membeli buku tersebut?
 Kalau aku jadi kamu. Aku akan segera ke toko buku dan membeli buku yang testimoni dan resensinya telah kubaca dan membuktikan. Apa benar buku tersebut demikian dan mebuat resensiku sendiri. Dijamin resensiku pasti yang paling bagus karena aku telah membaca banyak testimoni dan resensi mengenai buku tersebut dan aku telah membaca sendiri buku tersebut. Sehingga aku mempunya banyak bahan untuk dituliskan diresensinku. :)

Kumon Bangun Kemandirian Belajar Anak Dengan Teknologi

Dunia terus mengalami perubahan, dulu orang harus ke bank untuk mengambil uang, orang harus ke pasar untuk mendapatkan sayuran dan sebagainy...