Showing posts with label Lomba. Show all posts
Showing posts with label Lomba. Show all posts

Wednesday 11 May 2016

Buah Simalakama, Nolongin Saudara Yang KDRT




Apa yang akan kamu lakukan jika melihat saudaramu dipukuli atau disakiti di depan mata, diam saja atau mencoba melindunginya?

Friday 15 April 2016

Lactacyd White Intimate, Rahasiaku Disayang Suami dan Menjadi Seorang Ibu

“Apa yang lebih membahagiakan dari canda tawa anak-anak dan suami  ketika berkumpul bersama?”
“Apa yang lebih indah bagi seorang wanita yang sudah menikah dari pujian  tulus suami kepadanya?”

Monday 29 February 2016

Kenangan Masa Kecil Di Bandung

Wah nggak kerasa hampir 20 tahun nggak pernah menginjakkan kaki lagi di Kota Kembang Bandung tercinta. Bandung tempat aku menghabiskan masa kecil disana dari belum sekolah hingga kelas 3 SMP. Banyak kenangan masa kecil yang tak terlupakan selama di Bandung. Jadi ingin cerita sekaligus nostagia waktu kecil di Bandung aku kemana dan ngapain aja.

Monday 22 February 2016

Berhalusinasi Karena Salah Bersikap

Kalau tidak mendengar dan melihat kejadiannya sendiri rasanya aku nggak bakal percaya di zaman modern seperti ini masih ada kejadian seperti ini.
Cantik, putih, tinggi, masih sendiri dan mempunyai pekerjaan tetap, membuat banyak  lelaki berusaha untuk mendekati mencoba melamar menjadi suami, namun tak satupun yang berkenan di hati.

Monday 15 February 2016

Terima Kasih Mass Market, Telah Mengajarkanku Arti Kerja Keras dan Perjuangan

Dulu ketika saya masih bekerja dan mulai merasa jenuh dengan pekerjaan saya ada satu tempat yang selalu saya kunjungi untuk membangkitkan semangat saya bekerja. Tempat itu adalah pasar tradisional yang ada di Banda Aceh.

Saturday 30 January 2016

Acer Liquid Z320, Dukung Bakat Si Kecil Dan Aman Untuk Anak

Sebagai blogger, ilustrator dan content creator wannabe yang sekaligus  hobi  main game, aku punya mimpi yang belum kesampaian hingga kini. Mimpiku sederhana aja sebenarnya, yaitu  mempunyai laptop dengan performa tinggi tapi harganya miring alias ramah di kantong untuk memfasilitasi semua kegiatanku.

Thursday 14 January 2016

Beda Negara Sama Permainannya

Kalo ngomongin permainan masa kecil bikin saya nostagia ke masa lalu. Sebagai anak yang lahir di dekade 80-an tentu saja saya sangat puas bermain baik di dalam maupun luar ruangan. 
Aneka permainan pernah saya mainkan dari permainan yang sama sekali nggak pakai alat peraga/alat bermain hanya bermodal lagu seperti lagu: 

Saturday 19 December 2015

Dua Aktivitas, Kaya Manfaat Cara Saya Mengapresiasikan Diri

Seorang ibu merupakan panutan bagi keluarga terutama anak-anaknya. Namun terkadang rasa lelah bisa merubah seorang ibu menjadi lebih emosional dan pemarah. Tentu saja hal ini tidak baik untuk perkembangan anak-anak dan keluarganya.

Saturday 10 October 2015

Hikmah LDR, Bikin Aku Punya Blog


Wah GA cerita di balik blog mbak Uniek bener-bener bikin nostalgia, bagaimana blog dengan header belajar nulis dengan hati ini bermula.
Semua karena LDRan, iya LDR (long Distance relationship) yang kami jalani selama setahun yang akhirnya membuat aku rajin nulis dan akhirnya mutusin buat bikin blog sendiri.  Sebenarnya suami udah nyaranin ngeblog dari tahun 2009, bahkan dia buatin blog untuk aku di wordpress. Tapi itulah dulu belum panggilan jiwa untuk ngeblog  so blog yang aku punya malah, selain tempat galau,  tempat  kumpulin tulisan yang aku suka baca biar nggak susah nyarinya.(Dulu belum paham hak cipta, jadi yaa copy paste idup-idup tulisan yang kusuka).

Wednesday 7 October 2015

Me VS My Child, Beda Masa Sama-sama Ceria

Wah ngomongin masa kecil, selalu bikin senyum-senyum sendiri.  Jadi ingat dulu waktu TK pernah nyiram anak tetangga dengan air kolam sampai dia basah kuyub semua. Gara-gara dia kalau ketemu, dan kesemua teman-temannya selalu ngomong  pake bahasa Sunda (Deyah, kabogoh uing artinya  Deyah pacar saya) padahal tuh anak juga masih  kecil, mungkin selisih satu tahun dengan usiaku.

Monday 5 October 2015

Wajib Piknik, Kalau Jadi Ibu Rumah Tangga


 "Mama, telalu malah-malah." (mama, selalu marah-marah, translate bahasa Shidiq). Itu protes Shidiq (3, 5 tahun) kalau sudah mulai aku larang. Buat Shidiq intonasi suara kita tinggi sedikit saja baginya udah termasuk marah.  Sedih seh pastinya, dibilang gitu sama anak sendiri. Tapi mau gimana lagi, Shidiqnya suka nggak dengar kalau aku ngomong nggak pake teriak.

Wednesday 30 September 2015

#OOTDAlaAku, Lebih Pede Pakai Hitam

Nggak pandai gaya, jadi rada kaku kalo depan kamera :)

Sebenarnya kurang paham juga arti #OOTD itu apa sampai harus nanya mbak google dulu biar nggak salah kaprah. Dan #OOTD ala aku waktu lebaran  idul adha kemaren kurang lebih penampakannya seperti ini dominan warna hitam dari atas ke bawah.

Saturday 29 August 2015

Berkah Media Sosial Buatku



Sebagai emak rempong dengan dua bocah yang super aktif rasanya waktuku untuk bersosialisasi di luar rumah itu nggak banyak. Bukannya nggak mau gaul sama tetangga, tapi tumpukkan setrika dan baju kotor selalu menyita perhatian. Apalagi aku masih tinggal dengan mertua rasanya nggak enak hati kalau sering keluyuran sementara kerjaan dirumah belum beres. Tapi kalau nungguin semua kerjaan beres kayanya aku nggak bakal pernah keluar-keluar rumah. (Ketawa ngakak, padahal dalam hati perih he…3x).

Friday 24 July 2015

LangitMusik, Jutaan Musik dalam Satu Aplikasi

Penelitian menunjukkan bahwa musik sangat mempengaruhi kehidupan kita, tergantung pada jenis musik yang kita dengarkan. Ada musik rap yang bikin kreatif, musik klasik yang membuat kita lebih fokus, musik yang enerjik yang bisa menambah semangat. Semakin sering dengerin musik semakin bewarnalah hidup kita.
Seolah ngerti dengan kebutuhan kita para pencinta musik yang ingin    praktis nggak  pakai ribet  bawa-bawa radio segede gaban untuk dengerin  lagu-lagu kesayangan  dimana saja dan kapan saja. 
Telkomsel membuat satu aplikasi keren  bagi para penguna kartu telkomsel (As, simpati, dan kartu halo) yang  membuat musik  berada dalam gengaman. Aplikasi keren itu adalah LangitMusik. Ada banyak alasan kenapa kamu harus punya LangitMusik di gadget kamu, aku bocorin  beberapa  alasan kenapa aku pakai aplikasi Langit musik, biar kamu-kamu pada nggak penasaran.

Monday 13 July 2015

Rumus Aqua 242 Solusiku Atasi Gemuk dan Dehidrasi Selama Bulan Ramadhan

Cemilan favorit saat berbuka

Bulan Ramadhan kali ini terasa lebih berat dibanding bulan ramadhan tahun-tahun lalu di Banda Aceh tempat tinggalku.  Suhu ekstrem di kotaku yang  diprediksi oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)  mencapai 36 derajat celcius membuat cairan tubuh cepat hilang.
Memang cuaca ekstrem itu tidak berlangsung setiap hari,  di awal bulan Juli ini malah langit sering mendung dan menumpahkan air dari langit hampir setiap harinya. Perubahan cuaca dari panas menyengat menjadi hujan lebat berpengaruh juga terhadap pola makanku selama berpuasa.
Aku sering menghabiskan minuman manis dingin  diwaktu berbuka 2 hingga 3 gelas di saat cuaca panas menyengat. Bukannya menghilangkan dahaga justru hausku semakin menjadi dengan minum-minuman manis. Saat berbuka aku juga sering sekali makan-makanan yang berminyak seperti gorengan. Setelah shalat magrib dilanjutkan dengan makan nasi.  Sehabis shalat tarawih aku juga terkadang masih suka ngemil.

Monday 15 June 2015

Gerakan Rehabilitasi 100.000 Penyalahguna Narkoba, Solusi Menyelamatkan Bangsa



Rehabilitasi 100.000 Penyalahguna Narkoba merupakan suatu program yang dicanangkan oleh pemerintah di tahun 2015 mengingat Indonesia kini dalam keadaan darurat narkoba dan menjadi ancaman serius bagi masa depan bangsa.
Beberapa bulan yang lalu di Indonesia sempat digemparkan oleh berita mengenai orangtua yang menelatarkan anaknya di kawasan Cibubur. Dimana salah seorang dari  lima anak kandungnya tidak diijinkan untuk masuk rumah sehingga beberapa bulan terakhir menginap di pos satpam dan hidup dibantu warga sekitar.

Wednesday 22 April 2015

#Berani Lebih Mandiri ketika Suami Pergi.

Hidup itu penuh dengan pilihan. Terkadang kita harus memilih untuk mengambil pilihan yang sulit demi masa depan yang lebih baik. Walau  sudah menimbang semua baik dan buruknya, ternyata menjalaninya tak semudah membalikkan telapak tangan.
Setidaknya itulah yang kurasakan ketika kami memutuskan menjalani  Long Distance Marriage selama setahun. Tiga bulan pertama sejak kepergian suami ke Jepang, merupakan masa tersulit bagiku karena segala  sesuatu yang biasa dijalani  dan ditanggung bersama-sama. Tiba-tiba semua menjadi tanggung jawabku sendiri.
Menjadi single parents selama setahun itu ternyata sangat tidak mudah apalagi dengan buah hati yang masih kecil saat itu Vinka(3 tahun) dan Shidiq(1 tahun). Mereka seolah sudah mengerti dan merasakan juga apa yang orang tuanya rasakan atau lebih tepatnya yang aku rasakan.
Setiap malam Vinka selalu bertanya kapan papa pulang? Di siang hari Vinka akan histeris jika dilihatnya mamanya nggak ada di sisi, meski itu hanya ke kamar mandi.
Shidiq juga selalu ingin dekat aku seolah takut kehilangan mamanya juga. Shidiq juga merasakan kehilangan papanya. Setiap ada acara keluarga dia selalu ingin digedong oleh om, paman, kakeknya  dibanding sama nenek, tante, dan bibinya. Bahkan yang lebih parah, Shidiq juga minta gendong dan langsung minta  ikut sama orang dewasa lelaki yang baru pertama dilihatnya seperti tukang pos or paket.
Memang kami bertiga sangat merasa kehilangan sosok papanya. Papanya yang selalu membereskan masalah pembayaran ini itu, mulai pembayaran kredit, rekening listrik, rekening telepon hingga beli pulsa. Papa Vinka yang selalu siaga mengantar kami pergi jalan-jalan di kala weekend tiba. Papa Vinka yang selalu belanja kebutuhan kami sementara aku hanya perlu memberi list belanjaan saja.
****
Depresi melandaku dan secara tidak langsung juga berpengaruh pada anak-anak. Ternyata kenyamanan yang selalu papa Vinka berikan, malah jadi bomerang bagiku. Aku nggak siap menganti posisinya sebagai kepala keluarga dan juga ayah. Aku nggak siap dengan semua kerepotan yang harus dijalani.


Seharusnya dari dulu aku #Berani lebih mandiri di berbagai sisi kehidupan kami. Karena  seorang istri yang cekatan, cerdas akan mudah mengantisipasi segala kemungkinan buruk yang terjadi. Bahkan dalam segi ekonomi.
Seorang istri meski dia hanya di rumah, sebisa mungkin harus bisa mempunyai penghasilan sendiri dan itu yang sedang coba kukembangkan sekarang. Mengali potensi diri untuk lebih berarti, menghasilkan dan cerdas.
Alhamdulillah LDR selesai kami jalani dan banyak pelajaran bisa kami petik. Betapa sangat penting seorang istri #Berani lebih mandiri  ketika suami pergi. Sehingga dia lebih siaga mengantisipasi kemungkinan buruk yang mungkin terjadi dan lebih tanggap mengambil peran dan tanggung jawab suami sebagai kepala keluarga dan ayah bagi anak-anak tentunya.

Thursday 2 April 2015

FLp Aceh dan Mimpi Besarku


Jujur aja, dari dulu aku jarang banget punya foto selfie. Bukan karena aku nggak pede, tapi lebih karena fasilitasnya yang nggak ada. Dulu hape yang kupunya hanya bisa sms dan telepon  aja, itu pun terpaksa  hapenya diganti karena hapenya kena tsunami dan pengantinya pun tetep bukan hape kamera. Padahal ingin banget punya hape yang oke untuk selfie seperti hape dari smartfren, tapi apa boleh buat kebutuhan hidup harus lebih diutamakan dari kebutuhan selfie he...3x.
Sejak menikah aku belajar membangun mimpi seperti yang suamiku lakukan. Dia selalu bermimpi untuk bisa pergi ke luar negeri, dan pada tahun 2013 akhirnya mimpinya terwujud. Dia mendapat training mengenai rekontruksi dari pemerintahan kota Banda Aceh yang bekerja sama dengan pemerintah Jepang selama setahun di Jepang, sayangnya  trainingnya nggak boleh bawa keluarga.
Mimpiku nggak muluk-muluk, aku hanya ingin tetap mempunyai penghasilan sendiri meski pun, aku hanya di rumah. Dengan punya penghasilan sendiri, rasanya lebih dihargai aja, sama orang-orang. Berbagai cara kulakukan untuk menghasilkan  uang, mulai belajar program desain seperti corel draw, 3d max, adobe, hingga jualan keripik dan gantungan kunci dari bahan panel kulakoni. Tapi, semua nggak bertahan lama.
Beberapa program yang kupelajari secara otodidak

Belajar program desain itu memang menyenangkan, saking asyiknya otak-atik program sampai urusan rumah sedikit terabaikan, padahal prioritas utamaku adalah keluarga. Ini malah kebalik otak-atik program dan desain yang utama, keluarga yang kedua makanya aku berhenti untuk sementara otak-atik program dan terima request gambar bikin rumah, sampai anakku lebih besar dan tak begitu memerlukan banyak perhatian.
Usahaku yang kedua jualan makanan, aku bikin keripik pisang yang kemudian kutitipkan di warung-warung. Tapi usaha ini juga nggak bertahan lama, karena sudah banyak orang yang menjual produk yang sama dan juga hasilnya tak seberapa dibanding waktu yang terbuang untuk mengerjakannya, belum lagi kesulitan menghilangkan getah pisang yang nempel di tangan. Jadi aku berhenti juga  dengan usaha ini.
Akhirnya aku mencoba membuat gantungan kunci dari kain panel. Dengan modal sedikit tapi bisa menghasilkan banyak. Ini juga hanya bertahan lama karena perasaan mataku jadi cepat lelah, belum lagi pas lagi jahit direcokin sama Shidiq dan Vinka.
Suamiku bilang kenapa nggak nulis aja. Lihat JK.Rowling dia sebenarnya hanya ibu rumah tangga biasa, hobinya nulis bikin dia terkenal dan banyak uang, dia juga diundang ke acara-acara hebat.  Rasanya aku bisa jadi penulis. Toh, dulu waktu masih kerja selain gambar aku juga menulis. Dan kebetulan di timeline FB ku ada yang memposting penerimaan anggota FLP Aceh salah satu syaratnya harus membuat tulisan, bisa cerpen, opini, dst.
Wuih, langsung semangatku bangkit. Aku yang udah jarang nulis, mulai nulis lagi. Sebuah cerpen akhirnya selesai juga setelah seminggu nyicil nulisnya. Tahapan seleksi dilanjutkan dengan tes menulis dan wawancara.  Dan alhamdulillah aku lulus seleksi dan diwajibkan mengikuti tahapan selanjutnya.
Namaku no.29

Berbagai persiapan, aku lakukan untuk mengikuti inagurasi anggota baru flp, termasuk nyiapin  si bungsu Shidiq selama aku pergi.  Tapi, begitu hari H, entah kenapa Vinka dan Shidiq sakit demam bersamaan, seolah nggak ngerestuin emaknya pergi.
Jadi acara nginap bareng anggota FLP baru lainnya batal,  dan tragisnya acara lainnya yang dibuat FLP juga aku nggak bisa datang. Suamiku pergi ke Jepang di bulan Maret dan Vinka jadi suka nangis histeris kalau misalnya dia lihat aku nggak ada walaupun itu hanya sebentar saja. Perubahan sikap Vinka setelah suami pergi merubah semua rencana yang sudah kubuat.
Sedih udah pasti, semua yang kurencanakan gagal. Rasa bersalah juga menghantui, karena ada 105 orang yang belum berkesempatan mengikuti inagurasi. Kalau aku nggak ikutkan setidaknya berkurang  satu orang jadi 104 orang yang belum berkesempatan mengikuti inagurasi.
Rasanya ingin kukubur saja mimpi jadi penulis,  karena hari-hari tanpa smartfren my lovely husband terasa sangat berat dan berjalan pelan. Malam-malam bergadang, karena Vinka masih tahap training toilet dan Shidiq masih asi. Berat badan juga sempat turun jadi 38 kg.
Tapi semua berubah ketika di timeline FB, Asma Nadia salah satu penulis favoritku menulis kalau ingin menulis gratis, bergabung dengan KBM yang diasuh oleh Pak Isa Alamsyah(suaminya) dan Agung Pribadi. Wah, baca tulisan itu rasanya seperti dapat minuman segar di panas terik. Hari-hari begadang lebih bermanfaat sejak gabung KBM. Dan mimpi besarku yang asalnya hanya ingin menghasilkan uang dari rumah kini berganti. Aku  ingin jadi penulis, karena menulis membuatku merasa tenang.
Sejak gabung KBM, aku jadi punya banyak kenalan baru di dunia maya  dengan minat yang sama dan cita-cita yang sama. Mereka selalu memberi masukan  positif  dan energi baru biar mimpi jadi penulis nggak sekadar mimpi belaka.



Jangan perhatiin mataku tapi perhatiin latarnya he..3x
Setelah dua tahun bertahan dengan hobi menulisku. Akhirnya aku punya kesempatan juga untuk ikut acara yang diadakan oleh FLP Aceh. Dan berhasil selfie dengan background, Bunda Helvy Tiana Rosa lagi tanda tangan buku. Memang foto selfie ini nggak sekeren foto selfie orang lain.
Kelihatankan muka tegangku? maklum udah sekian tahun nggak pernah selfie, dan sekali-sekalinya selfie di tengah banyak orang dan selfienya juga bukan pake hape sendiri. Tapi pake hape suami, kami tukeran hape, spesial  untuk acara ini (maksa banget yaa).
Dengan  foto bareng dengan penulis hebat aku berharap kehebatan mereka bisa menular padaku. Aku nggak tahu kapan mimpiku akan menjadi nyata, tapi aku yakin selama aku merawat mimpi itu, suatu hari nanti mimpiku akan jadi nyata. Semoga suatu hari nanti aku bisa nulis sekeren Helvy Tiana Rosa dan penulis hebat lainnya.
Bersama pak Edi Sutarto penulis buku pemimpin cinta
Bersama Helvy Tiana Rosa
 
http://www.smartfren.com/ina/home/

Tuesday 17 March 2015

Menikah itu Membuat Bahagia dan Menyehatkan

Menikah, saya rasa semua perempuan dewasa di dunia pasti ingin menikah. Khususnya di Indonesia yang kultur timurnya masih dipengang erat. Nggak percaya? 
Coba perhatikan anak-anak perempuan yang sedang bermain boneka, mereka selalu berpura-pura menjadi orang tua si boneka, get the point? Dari kecil seorang anak perempuan sudah dididik baik secara langsung maupun tak langsung untuk menjadi seorang ibu. Dan untuk menjadi seorang ibu tentu saja salah satu caranya adalah dengan menikah.
Memasuki usia 26 tahun pertanyaan-pertanyaan "Kapan menikah?"akan lebih gencar ditanyakan pada seorang wanita. Ada yang menjawab dengan santai, cariin donk, mei....mei be yes may be no, gua masih muda mau fokus ma karier dan kerjaan dulu (Lho memangnya menikah harus nunggu tua dulu?)
Ada juga yang menjawab gusar, gua yang nggak nikah kenapa lo yang rese?(kalau yang ini jangan ditiru yaa, orang bertanya tuh karena mereka peduli, perhatian dan sayang pada kita mereka peduli akan kebahagian kita. Walau pun terkadang kebanyakan orang yang bertanya, bisa  membuat kita merasa nggak nyaman bahkan tertekan).

Friday 6 March 2015

Pola Makan Tak Sehat Membuat Hidupku Berubah

Aku masih nggak percaya hasil pemeriksaan tes kesehatan yang kulakukan.Usiaku masih dua puluh enam waktu aku melakukan tes kesehatan ini. Dan, hasilnya benar-benar di luar dugaanku. Jantungku bermasalah. Ini aneh sekali karena riwayat kesehatan keluargaku tak pernah ada yang menderita sakit jantung. Berita yang sering kubaca, orang yang menderita sakit jantung itu kalau nggak faktor keturunan yaa karena gaya hidupnya  dan  pola makan yang tak sehat.
Tunggu dulu itu dia, gaya hidup dan pola makan tak sehat penyebab semua ini. Dari kecil aku termasuk anak yang suka milih-milih makanan. Baru makan sayur, buah, kalau mama udah mulai nasehatin panjang lebar manfaat sayur, buah untuk kesehatan.
Semasa kuliah tetep pola makanku nggak berubah milih-milih makanan, asal kenyang atau asal enak di perut plus ditambah kebiasaan baru begadang nyelesain tugas-tugas kuliah. Apalagi kalau tugas kuliahnya lagi numpuk, kami bisa begadang berjamaah  di rumah kos temanku. Kalau begadang sendiri suka  nggak kuat, godaan untuk tidurnya lebih besar bisa-bisa tugas nggak siap dan  kudu ngulang satu tahun.Olahraga juga jarang.

Kumon Bangun Kemandirian Belajar Anak Dengan Teknologi

Dunia terus mengalami perubahan, dulu orang harus ke bank untuk mengambil uang, orang harus ke pasar untuk mendapatkan sayuran dan sebagainy...